Persepsinews.com, Jakarta – Dalam debat cawapres yang dihelat, Gibran Rakabuming Raka menyebut nama Tom Lembong hingga mencuat ke permukaan. Gibran, sebagai cawapres dari nomor urut 2, mengajukan pertanyaan seputar Lithium Ferro-Phosphate (LFP) kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), dengan mengatakan bahwa Tom Lembong sering menggaungkan isu ini.
“LFP itu lithium ferro-phosphate, itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu,” kata Gibran kepada Cak Imin.
Tom Lembong, yang merupakan bagian dari Tim Nasional Anies Baswedan-Cak Imin untuk Pilpres 2024, telah memiliki latar belakang karir yang cemerlang. Dia adalah seorang ekonom yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari Agustus 2015 hingga Juli 2016.
Lahir pada tahun 1971, Tom Lembong menyelesaikan pendidikannya di Harvard University pada tahun 1994 dengan gelar Bachelor of Arts di bidang Arsitektur dan Desain Perkotaan. Setelah lulus, ia memulai karirnya di dunia keuangan, bekerja di Morgan Stanley Singapore Pte. Ltd dan Deutsche Securities Indonesia.
Puncak kariernya di bidang keuangan datang ketika ia ditunjuk sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari tahun 2000 hingga 2002. Selanjutnya, Tom Lembong terlibat dalam berbagai perusahaan keuangan dan ekonomi, termasuk menjadi pendiri dan CEO Quvat Management Pte.Ltd, perusahaan dana ekuitas.
Tom Lembong juga memiliki pengalaman dalam pemerintahan, di antaranya menjabat sebagai kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dari Juli 2016 hingga Oktober 2019. Setelah itu, dia terlibat dalam berbagai organisasi internasional sebagai penasihat.
Pada tahun 2021, Tom Lembong menunjukkan dukungannya kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan menerima posisi sebagai Komisaris Utama PT Jaya Ancol. Pengangkatannya dilakukan dengan mempertimbangkan kompetensinya di bidang investment banking dan hedge fund industry.
Sejak itu, Tom Lembong aktif dalam mendirikan Consilience Policy Institute, sebuah wadah pemikir kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia yang beroperasi di Singapura. (Red)