Persepsinews.com, Jakarta – Survei yang dilakukan oleh Indonesia Social Insight (IDSIGHT) mengungkapkan bahwa kinerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapatkan penilaian positif yang cukup tinggi.
Berdasarkan survei yang dilaksanakan pada 6-15 April 2025, 74,6% responden menilai positif kepemimpinan Presiden Prabowo dalam enam bulan pertama pemerintahannya. Sementara itu, Wakil Presiden Gibran juga memperoleh respons positif sebesar 73,5%.
Direktur Komunikasi IDSIGHT, Johan Santosa, menjelaskan bahwa survei ini mengamati tanggapan publik terhadap konten media sosial yang diposting di akun Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan TikTok milik Presiden dan Wakil Presiden. Keempat platform tersebut, menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, adalah yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, memberikan gambaran yang lebih lengkap dan objektif.
Meskipun hasil survei menunjukkan angka positif, Presiden Prabowo dalam beberapa kesempatan mengungkapkan tantangan komunikasi yang dihadapi oleh pemerintah.
Menanggapi kritik dan aksi demonstrasi mahasiswa, Prabowo mengambil langkah untuk memperbaiki komunikasi publik, termasuk dengan mengadakan dialog eksklusif bersama jurnalis senior di Hambalang. Salah satu yang menarik perhatian adalah kehadiran Najwa Shihab dalam dialog tersebut.
Presiden Prabowo sendiri memberikan skor 6 dari 10 untuk kinerja pemerintahannya, mengakui bahwa meskipun ada terobosan dan pencapaian, narasi yang disampaikan kepada publik belum optimal. Salah satu pencapaian yang disebutkan adalah stabilitas harga pangan dan produksi beras yang mencatatkan angka tertinggi dalam 7 tahun terakhir.
Selain itu, Presiden Prabowo juga menunjuk Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, sebagai juru bicara Presiden untuk menjembatani komunikasi dengan publik, khususnya saat terjadi demonstrasi mahasiswa di dekat Istana.
Namun, pemerintahan Prabowo-Gibran dihadapkan pada berbagai tantangan ekonomi, seperti meningkatnya biaya hidup dan sulitnya mencari pekerjaan, yang menjadi isu utama di kalangan generasi muda.
Sebagai respons, pemerintah juga tengah memperjuangkan kebijakan-kebijakan yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. (Red)
