Perspeisnews.com, Jakarta – Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) melayangkan protes resmi kepada Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyusul keputusan wasit yang dinilai merugikan tim Indonesia dalam pertandingan fase grup Piala Sudirman 2025 melawan Denmark.
Protes tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto, terkait laga ganda campuran antara Rinov Rivaldy/Gloria Emanuelle Widjaja melawan pasangan Denmark Jesper Toft/Amalie Magelund.
Kontroversi terjadi pada gim pertama saat skor mencapai 21-20 untuk Denmark. Shuttlecock yang dilepaskan Rinov dianggap menyentuh raketnya oleh wasit asal Hong Kong, Victor Wong. Padahal, tayangan ulang menunjukkan tidak ada kontak sama sekali.
“Keputusan ini tentu sangat merugikan Indonesia karena terlihat sangat jelas shuttlecock tidak mengenai raket Rinov. Surat protes sudah kami kirimkan ke BWF dan telah diterima. Kami juga menyertakan rekaman video sebagai bukti,” ungkap Kabid Humas PBSI Yuni Kartika, Jumat (3/5/2025).
Akibat keputusan tersebut, gim pertama direbut Denmark dengan skor 22-20. Rinov/Gloria akhirnya kalah dalam tiga gim dengan skor 20-22, 23-21, 16-21. Rinov menyebut keputusan tersebut sangat memengaruhi mental bertanding mereka.
“Itu posisi krusial, kami sedang mengejar poin dan justru dianggap foul. Sangat tidak fair,” ujar Rinov.
Meski mengalami kekalahan di partai pembuka, Indonesia berhasil mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 4-1 atas Denmark dan keluar sebagai juara Grup D. Di babak perempat final, Indonesia akan menghadapi Thailand yang lolos sebagai runner-up Grup A.
Tim Merah Putih kembali menurunkan Rinov/Gloria di partai pertama, diikuti Putri Kusuma Wardani, Jonatan Christie, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia, serta Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
“Kami berharap insiden serupa tidak terulang dan keadilan tetap menjadi prioritas utama dalam setiap pertandingan,” tegas Yuni Kartika. (Red)