spot_img

Indeks Pembangunan Keluarga Kaltim Tetap di Atas Rata-Rata Nasional

Persepsinews.com, Samarinda – Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Noryani Sorayalita, melalui Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB), Syahrul Umar, menekankan pentingnya pembangunan keluarga dalam membentuk generasi masa depan yang berkualitas, yang pada akhirnya memengaruhi kualitas bangsa dan ketahanan nasional.

Menurut Syahrul, keluarga, sebagai lingkungan pertama dalam pembinaan tumbuh kembang, memiliki peran sentral dalam menanamkan nilai-nilai moral dan membentuk kepribadian setiap individu dalam masyarakat.

Berlandaskan pada Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga), kualitas keluarga dinilai melalui tiga dimensi utama: Ketenteraman, Kemandirian, dan Kebahagiaan Keluarga.

“Ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang peran dan fungsi keluarga di Indonesia dalam menciptakan keluarga berkualitas,” ucapnya.

Menurut dia, kondisi iBangga di Kaltim pada 2022 mengalami peningkatan positif sebesar 1,81 poin. Hal ini membuat Benua Etam tetap berada di atas rata-rata nasional, bahkan masuk dalam lima wilayah terbaik.

“Di 2022 mencapai nilai 56,72, meningkat sebesar 1,81 poin dari tahun sebelumnya, yaitu 54,91. Sebelumnya tetap berada di atas rata-rata nasional, yang mencapai 56,07, dan masuk dalam lima terbaik dengan dimensi ketenteraman tertinggi,” ungkapnya.

Syahrul juga mencatat bahwa secara rata-rata, nilai iBangga di 10 kabupaten/kota di Kaltim adalah 56,08, masih di atas rata-rata nasional. Kota Balikpapan mencatat nilai tertinggi dengan 58,74, sementara Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memiliki nilai terendah, yaitu 54,65.

Sebagai informasi tambahan, DKP3A Kaltim telah meluncurkan berbagai program intervensi, termasuk Bantuan Langsung Bunda Anak Asuh Stunting untuk 10 anak balita berisiko di tiga kelurahan di Kecamatan Samarinda Seberang.

Selain itu, telah diselenggarakan program Parenting Hak Pengasuhan Dalam Mendidik Anak dengan melibatkan 100 peserta di Balikpapan.

Selain itu, upaya Komunikasi Informasi dan Edukasi dalam pencegahan stunting juga dilakukan bersama OPD terkait hingga ke tingkat RT. Hal ini adalah bagian dari komitmen pihaknya dalam meningkatkan kualitas keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. (Ozn)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer