Persepsinews.com, Samarinda – Organisasi kepemudaan yang terhimpun dalam Majelis Organisasi Daerah Nasional sangat menyesalkan kejadian keributan beberapa waktu lalu di depan Sekretariat DPD Golkar Jalan Mulawarman.
Pasalnya, dari kejadian aksi itu menimbulkan kekisruhan dan baku hantam. Ini lantaran para aksi menuntut pencabutan putusan pergantian antar waktu Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK.
Atas kejadian tersebut dan mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Majelis Organisasi Daerah Nasional pun menyoroti aksi tersebut.
Selaku Juru Bicara, Abraham Ingan mengatakn bahwa ormas di Kaltim sepakat tidak ingin mencampuri urusan internal partai berlambang beringin tersebut.
Justru, dirinya menilai segogyanya elit politik di partai itu tidak membuat keputusan yang bisa menimbulkan kegaduhan ditengah kondisi pandemi sekarang ini.
“Ada apa di internal Partai Golkar?. Ini sangat mengejutkan dengan kondisi pandemi Covid-19 malah terjadi kericuhan tersebut,” ucap Abraham.
Lanjutnya, keputusan PAW yang ditertibkan, menurut dia tidak sesuai etika dan prosedur. Terlebih sosok Makmur merupakan politisi senior dan sangat populer di Berau. Mengingat pernah menjabat sebagai Bupati dan pada Pileg 2019 meraup 38.211 suara.
“Setahu kami, Pak Makmur tokoh terkenal dan bersih serta tak bermasalah. Apalagi selama di eksekutif dan legislatif selalu harmonis dalam pembangunan pemerintahan,” terangnya.
Dirinya juga menyampaikan seharusnya parpol menjadi contoh yang baik di masyarakat. Sebab, bila kasusnya diperpanjang justru berpotensi menimbulkan konflik yang bersifat SARA. Makanya, ia berharap pengurus Partai Golkar bisa kembali mempertimbangkan PAW.
“Jangan sampai berlarut-larut dan menjadi momen yang dimanfaatkan oleh segelintir oknum. Kami memang tidak ingin mencampuri urusan internal partai. Kami hanya ingin kondusifitas Kaltim terjaga,” pungkasnya.