Persepsinews.com, Samarinda – Perhatian terhadap isu kesehatan semakin meningkat di tengah masyarakat. Sinergi dari berbagai sektor dianggap sangat penting. Untuk mengatasi isu-isu kesehatan masyarakat dan mengidentifikasi faktor risiko yang terlibat, pemerintah provinsi Kaltim telah membentuk Pokjanal Posyandu dari tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota.
Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan DPMPD Kaltim, Dakwan Diny, pembentukan Pokjanal Posyandu tersebut sudah dilakukan sebelumnya untuk periode 2023-2026.
Pokjanal selain dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan faskes di daerah hingga pedesaan, juga untuk mengatasi sejumlah penanggulangan penyakit tetapi juga untuk pengentasan kemiskinan ekstrem, pengangguran hingga stunting.
“Jelas karna fokusnya, kemiskinan ekstrem, stunting dan pengangguran, prioritas provinsi harus kita jalankan,” tutur Dakwan (30/9/2023).
Berdasarkan hasil SSGI pada tahun 2022 menunjukkan peningkatan prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1,1%. Masalah ini menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dan lintas program sangat penting untuk memberikan solusi yang efektif.
Dalam rangka menghadapi tantangan baru dalam bidang kesehatan, perubahan pola penyakit yang cenderung terjadi menjadi penyakit tidak menular menjadi perhatian. Kebiasaan tidak sehat seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok, serta pola makan yang kurang sehat menjadi faktor utama dalam meningkatnya risiko penyakit tidak menular.
Oleh karena itu, kampanye kesehatan dan upaya promotif serta preventif menjadi fokus penting dalam mencegah masalah ini. (Ozn/ Adv DPMPD Kaltim)