Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya untuk bisa menekan kasus stunting yang kini berada di angka 23 persen. Hal itu mengingat beberapa tahun belakangan Kaltim tercatat alami kenaikan kasus stunting 1,1 persen dari tahun sebelumnya.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim Fitnawati mengatakan, faktor yangenyebabkan naiknya prevalensi stunting di daerah salah satunya adalah kurangnya minat masyarakat untuk melakukan pemantauan pertumbuhan bayi ke posyandu.
“Kalau kita lihat ke belakang lagi, bayi dan balita yang dilakukan pemantauan pertumbuhan ke posyandu itu baru sekitar 40 persen,” tutur Fitnawati di Kantornya.
Disampaikan dia, dalam upaya menurunkan angka stunting di daerah pihaknya akan terus mensosialisasikan pencegahan stunting ke masyarakat. Untuk itu kedepan, Dinkes Kaltim akan terus berupaya meningkatkan cakupan jumlah kunjungan pemantauan pertumbuhan bayi ke posyandu.
“Dinkes mentargetkan cakupan kunjungan bisa mencapai 80 persen agar kasus stunting bisa terus ditekan,” tegasnya. (Ozn/ Adv Dinkes Kaltim)