Persepsinews.com, Samarinda – Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia minimum 40 tahun untuk calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dianggap sebagai peta politik baru oleh Sekretaris Teman Ganjar Mahfud Kalimantan Timur (Kaltim), Rahmat.
Menurutnya, putusan tersebut memberikan keuntungan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) karena mengungkap siapa yang tegak lurus dengan partai dan siapa yang membelot.
Rahmat meyakini bahwa keputusan MK tersebut menjadi filterisasi bagi figur-figur yang tidak memiliki komitmen kepada PDIP.
“Putusan MK membuka tabir siapa saja yang benar-benar berkomitmen kepada partai dan siapa yang sebaliknya,” ujarnya.
Dampak positif dari putusan MK juga dirasakan oleh PDIP karena membuka peluang bagi figur-figur yang memiliki komitmen dan loyalitas kepada partai. Menurut Rahmat, keputusan tersebut telah menjadi sorotan tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga mendapatkan perhatian dari pengamat internasional.
Meskipun Pak Mahfud MD menyebut putusan MK sebagai final dan mengikat, ia menunjukkan keberatan secara fundamental terhadap keputusan tersebut. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan di internal partai terkait dengan putusan tersebut.
Rahmat menilai bahwa keputusan MK telah meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap PDIP sebagai partai yang memiliki pengalaman dan kontribusi signifikan dalam politik Indonesia.
“Banyak masyarakat yang semakin percaya kepada PDIP sebagai partai yang telah banyak makan asam garam dalam perpolitikan Indonesia,” ungkapnya.
Menanggapi putusan MK, banyak relawan dan masyarakat di berbagai daerah mulai memberikan dukungan langsung terhadap PDIP serta mendukung Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.
Rahmat berharap agar dukungan ini terus berkembang dan memenangkan PDIP serta pasangan Ganjar-Mahfud dalam kontestasi politik mendatang. (Red)
