spot_img

Dinkes Kaltim Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Zoonosis Melalui Pelatihan One Health

Persepsinews.com , SAMARINDA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur bersama Dinas Peternakan Kaltim mengikuti kegiatan pelatihan One Health Sistem Mapping dan Analytics Resources Toolkit yang berlangsung di Samarinda.

Kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari One Health Collaborating Center (OHCC) dan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kaltim Setyo Budi Basuki mengatakan kegiatan ini merupakan langkah awal pemerintah daerah untuk mencegah wabah zoonosis yang saat ini menjadi isu penting dunia.

Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi antar stakeholder terkait dalam penanganan penyakit menular pada hewan dan manusia.

“Untuk bisa mengidentifikasi program di masing-masing bidang, terkait kesehatan hewan agar rantainya tidak kemanusia, jadi kita berkolaborasi menyelesaikan masalah kesehatan hewan ini,” tutur Basuki.

Sementara itu, Prof. Wayan Tunas Artama selaku Koordinator One health Collaboration Center UGM mengatakan, dijadikannya One Health sebaga isu dunia pada forum G-20 belum lama ini, menjadi bukti pemerintah serius dalam pengembangan program tersebut di Indonesia.

Ditengah era globalisasi, keamanan pangan, perubahan iklim, ledakan penduduk, dan industrialisasi saat ini berpotensi memicu terjadinya bencana zoonotic diseases. Bahkan bisa terjadi di Kalimantan Timur dimana pembangunan IKN saat ini juga akan memberikan dampak meningkatnya mobilitas masyarakat.

“Karna sebagian besar menurut statistik ditularkan akibat besarnya mobilitas orang, kedua satwa liar, karna Kaltim ini kan aktifitas wild livenya tinggi dan potensi mobilitas masyarakat saat dibangun IKN juga tinggi,” tutur Wayan

Pemerintah dalam hal ini perlu melakukan manajemen resiko yang baik untuk penyakit-penyakit emerging dan zoonotik.

Untuk itu, dibutuhkan upaya kolaborasi dan sinergi dalam pendekatan one health untuk menangani penyakit-penyakit emerging dan zoonotik disease. Hal ini dilatarbelakangi negara-negara Asia Tenggara yang dikenal sebagai spot-spot disease, penyakit yang kemungkinan menyebar secara global.

Wayan menerangkan, hampir sebagian besar penyakit-penyakit yang baru muncul berasal dari satwa liar, seperti kelelawar sebagai reservoir termasuk Ebola, Covid 19, Nipah, West Nile. Semua penyakit-penyakit yang muncul ini sebagai reservoir atau pembawa virus yang kebanyakan 75 persen berasal dari satwa liar.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer