Persepsinews, Samarinda – Dinas komunikasi dan Informasi Kalimantan Timur mencatat masih terdapat sekitar 30 persen kawasan blank spot di daerah.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara membawa dampak positif bagi peningkatan akses internet di daerah. Pemerintah dalam hal ini telah membangun sekitar 50 tower atau menara telekomunikasi di Kalimantan Timur, untuk mengurangi blank spot atau kawasan yang tidak terjangkau sinyal telekomunikasi.
Pembangunan tersebut direalisasikan sebagai bagian dari penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kaltim, Muhammad Faisal mengatakan berdasarkan data 2023, kawasan blank spot di benua etam masih terdapat sekitar 30 persen. Sementara untuk pemasangan Fiber Optik tersisa 28 persen.
Menurut Faisal dengan adanya pembangunan IKN di Kaltim, berdampak signifikan terhadap perkembangan akses sinyal telekomunikasi di beberapa kawasan yang masuk blank spot.
“30 persen masih blank spot untuk seluler, klau internet kabel FO itu masih 28 persen, hambatan memang di Kaltim secara geografis kan luas memang tidak mudah,” tutur Faisal di Kantornya.
“Tahun lalu memang target bebas blank spot, kita lanjutkan lagi, tapi untungnya ada IKN sebagian jalur PPU Paser sebagian Kukar dan Kubar ada sekitar 50 lebih tower yang membantu mengatasi blankspot di wilayah utara,” ungkapnya.
Faisal menyebut, setidaknya di jalur IKN seperti Penajam Paser Utara (PPU), Paser, sebagian Kutai Kartanegara (Kukar) dan sebagian Kutai Barat (Kubar) sudah ter-cover dengan internet.
Ia menjelaskan saat ini Pemerintah Provinsi Kaltim juga tengah fokus membantu mengatasi blank spot di kawasan Kutai Timur, Berau, dan Mahakam Ulu.
Walau memang terkendala kondisi geografis, ia berharap tahun ini pemenuhan kebutuhan internet di sisa wilayah blank spot bisa ter-cover dengan baik.(Ozn)