Persepsinews.com, Samarinda – Di Muara Muntai, Kutai Kartanegara (Kukar) terdapat salah satu budaya bernama Tari Kuda Gepang. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim melalui Bidang Kebudayaan telah melakukan perekaman video Tari Kuda Gepang. Tentu hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Yekti menjelaskan bahwa Kuda Gepang merupakan salah satu budaya yang hampir purnah. Sehingga perlu adanya perlindungan. Kuda Gepang juga rencananya akan diusulkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB). Pengusulan belum dilakukan pada tahun ini karena adanya keterlambatan dalam membuat perekaman tarian tersebut.
Sebab syarat untuk mengusulkan WBTB terdiri dari kajian ilmiah, video, dan foto. Awalnya, kajian ilmiah sudah siap namun foto dan video masih kurang.
“Perekaman yang baru dilakukan pada pertengahan Maret itu memang sudah lengkap. Namun, pengusulan WBTB baru bisa dilakukan pada tahun depan,” beber Yekti, Senin (28/3/2022).
Sebenarnya Kuda Gepang hanya salah satu saja. Di sisi lain, Disdikbud Kaltim sudah mengusulkan beragam budaya lainnya agar mendapat sertifikasi dan tidak diakui oleh pihak lain. Para penari Kuda Gepang lazimnya mengenakan baju putih dan rompi. Propertinya membawa kuda buatan sambil diiringi musik gendang, kenong, dan saron.
“Program Pemprov melalui Disdikbud itu adalah pelestarian yang terdiri dari perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. Apa yang kami lakukan di Muara Muntai itu bentuk perlindungan,” ungkap Yekti.
Yekti menegaskan, semua budaya yang ada di Kaltim dan telah memenuhi syarat, maka akan digali kembali melalui program-program pelestarian. Terkait Kuda Gepang, budaya ini cukup eksis di tengah masyarakat Muara Muntai. Ruang untuk kesenian ini agar bisa berekspresi lebih jauh lagi sangatlah diharapkan.
Saat berada di lokasi, pihaknya melihat gendang yang digunakan untuk mengiringi tarian Kuda Gepang tampak rusak, bahkan ada pakaian penari yang tak lengkap dan tak memakai rompi. Dalam hal ini, pihaknya bersedia untuk membantu menyiapkan rompi dan gendang baru.
Menurut informan di Muara Muntai, Kuda Gepang sudah dilestarikan sampai generasi kelima. Sehingga kebudayaan ini memang cukup lama mengakar di tengah-tengah masyarakat setempat. (Gia/Adv)