
Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Timur tengah membangun fasilitas tambat atau fasilitas hambat di Sungai Mahakam. Langkah ini dilakukan untuk menertibkan aktivitas ponton batu bara yang selama ini berlabuh di tengah sungai, khususnya saat melintasi Jembatan Mahakam di Samarinda, yang berpotensi mengganggu keselamatan pelayaran.
Kepala Bidang Pelayaran Dishub Kaltim, Ahmad Maslihuddin, menjelaskan pembangunan fasilitas tambat ini merupakan bagian dari program sinkronisasi transportasi sungai dengan Program Jospol Pemprov Kaltim.
“Selama ini sebagian ponton berlabuh di tengah sungai, terutama ketika melewati Jembatan Mahakam. Posisi ini sangat berisiko, terutama saat arus deras atau cuaca buruk. Dengan fasilitas baru, kapal-kapal akan diarahkan ke lokasi yang lebih aman,” ujar Masli.
Pembangunan fasilitas tambat akan dilakukan di dua titik strategis, yakni hilir Sungai Lais dan hulu dekat Dermaga Sungai Kunjang. Pihak Dishub menargetkan pengerjaan rampung pada akhir 2026. Fasilitas ini tidak hanya berfungsi sebagai tambat kapal, tetapi juga memperbaiki alur pelayaran agar lebih tertib dan aman saat melewati jembatan.
“Selain menertibkan kapal, fasilitas ini akan mempermudah navigasi kapal patroli dan kapal besar lainnya. Kami ingin memastikan alur pelayaran Mahakam, khususnya di sekitar Jembatan Mahakam, tetap aman dan lancar,” kata Masli.
Dishub Kaltim menekankan pentingnya pengaturan lalu lintas sungai secara berkelanjutan. Banyak ponton yang masih berlabuh di lokasi yang tidak semestinya, sehingga sering menimbulkan risiko tabrakan, terutama saat malam hari atau cuaca ekstrem.
“Kalau terlalu padat di tengah sungai, risiko kapal saling bersenggolan tinggi. Dengan fasilitas baru, kami bisa mengurangi potensi kecelakaan dan memastikan jalur pelayaran lebih aman, terutama saat melewati Jembatan Mahakam,” tambah Masli.
Pembangunan fasilitas tambat ini juga menjadi langkah awal bagi Dishub Kaltim untuk melakukan modernisasi dermaga dan fasilitas pendukung lainnya di sepanjang Sungai Mahakam. Selain aspek keselamatan, program ini diharapkan meningkatkan efektivitas transportasi sungai, mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, dan menyiapkan infrastruktur yang siap menghadapi perkembangan industri pelayaran di Kaltim.
“Ini bagian dari komitmen Pemprov Kaltim melalui Jospol untuk memastikan transportasi sungai aman, tertib, dan memberi manfaat luas bagi masyarakat. Ke depan, fasilitas ini juga akan menjadi model untuk dermaga dan tambatan lainnya,” tutup Masli. (Han911/adv/Diskominfokaltim)













