
Persepsinews.com, Ujoh Bilang – Sebagai upaya menekan angka prevalensi stunting di tingkat nasional yang menyentuh 27,7 persen menjadi 14 persen di tahun 2024, Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh meluncurkan Kampung Keluarga Berkualitas (KB).
Kehadiran Kampung KB diharapkan dia mampu membantu pemerintah mengatasi stunting yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Secara nasional prevalensi stunting di Indonesia pada tahun 2019 di angka 27,7 persen. Di Kaltim, angka prevalensi stunting memang lebih rendah, mencapai 22,8 persen. Namun, Angka tersebut lebih tinggi dari rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20 persen.
“Prevalensi stunting di Mahulu 7,03 persen. Angka ini terbilang rendah. Namun sebagai daerah yang kurang lahan tandus kita perlu upaya pengurangan stunting,” pesan Bupati Mahakam Ulu Bonifasius Belawan.
Oleh karena itu, bupati mengajak seluruh pihak bersinergi mendukung Program Kampung Keluarga Berkualitas di seluruh kampung di Mahulu. Tujuannya meningkatkan kualitas hidup sehat, makanan bergizi serta memperhatikan kualitas makanan pada ibu hamil dan menyusui.
Langkah ini dimulai dari penguatan institusi keluarga di tingkat kampung. Selain itu, bupati berpesan kepada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Puskemas, Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga serta penyuluh kesehatan berperan aktif mendampingi, mengedukasi serta sosialisasi kepada ibu muda serta pasangan subur. Terutama dalam rangka mengurangi stunting di Kabupaten Mahulu.
“Jika tidak ditangani dengan cepat dan tetap, maka akan menjadi rantai berkelanjutan bagi tumbuh kembang anak dan tumbuh kembang otak anak serta berkurangnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh kepada pengembangan potensi di Mahulu,” pungkasnya. (Red/ Adv DKP3A Kaltim)