Persepsinews, Samarinda – Polresta Samarinda dianggap telah memenuhi syarat untuk kenaikan statusnya menjadi Polrestabes. Hal tersebut disampaikan Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli di Kantornya Jum’at (30/12/2022) siang.
Untuk naik tipologi menuju 2B1, Polresta Samarinda sudah melakukan usulan ke Polda Kaltim hingga diteruskan ke Mabes Polri tahun ini. Ary berharap, prosesnya akan berjalan lancar kedepan.
“Menjadi Polrestabes, sudah kita usulkan secara administrasi ke Polda Kaltim dan Polda Kaltim tahun ini sudah mengusulkan ke Mabes Polri, secara penilaian, Polresta Samarinda memenuhi syarat kenaikan tipologi. Mudah-mudahan semua proses berjalan lacar,” tutur Ary.
Ditengah pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara di Kaltim, Polresta Samarinda bisa jadi selangkah lagi naik kelas menjadi Polres Kota Besar (Polrestabes). Tipologi Samarinda saat ini adalah Polresta atau 2B3. Di atasnya ada 2B2 untuk Polres Metro dan 2B1 untuk Polrestabes.
Kenaikan tipologi nantinya bisa berdampak pada banyak hal, mulai dari penambahan jumlah personel hingga persoalan anggaran. Saat ini Polresta Samarinda memiliki 1.078 personel, jumlah tersebut naik dibanding tahun 2021 lalu sebanyak 1.045 personil.
“Kenaikan jumlah personel akan berdampak pada gaji dan tunjangan, seperti tunjangan Kapolrestabes dan Wakapolrestabes. Kalau Polrestabes nanti, adalah Ajun Komisaris Besar Polisi, otomatis tunjangan akan berubah,” ucapnya.
Penilaian tipologi untuk Polresta Samarinda akan dinilai oleh Kemenpan dan dibahas secara komprehensif di Kemenkeu.
“Penilaian Kemenpan, sudah layak jadi Polrestabes, item lainnya sedang dibahas komprehensif di Kementerian Keuangan dan Kemenpan,” Ary Fadli menambahkan.
Salah satu latarbelakang kenaikan tipologi menjadi Polrestabes di antaranya selain kota Samarinda menjadi ibu kota provinsi, juga dengan tingginya aktivitas perekonomian hingga jumlah penduduk hingga persiapan sebagai kota penyangga ibu kota nusantara (IKN).
“Jadi kenaikan tipologi itu sudah diusulkan di tahun 2022 ini, terkait dengan pembangunan IKN yang berjalan saat ini, akan berdampak kepada situasi di kota Samarinda, diantaranya selain meningkatnya kegiatan di Pelabuhan Peti Kemas Palaran, juga warga IKN bisa tinggal di Samarinda sebagai kota penyangga,” tutupnya. (Ozn)