Persepsinews, Samarinda – Badan Pengawas Pemilu Provinsi Kalimantan Timur meluncurkan program Saluran Siaga Pemilu jelang Pemilihan Umum 2024.
Komisioner Bawaslu Kaltim Galeh Akbar Tanjung mengatakan, program ini sengaja dirancang guna memperkuat peran serta masyarakat umum dalam mengawasi indikasi pelanggaran dalam tahapan-tahapan kepemiluan.
“Saluran siaga pemilu merupakan program yang dirancang untuk melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung dalam mengawasi Pemilu 2024 mendatang,” ujar Komisioner Bawaslu Kaltim Galeh Akbar Tanjung di Samarinda, Selasa (20/2/2023).
Untuk mengakses Saluran Siaga Pemilu, masyarakat bisa menghubungi kontak yang disediakan melalui barcode oleh Bawaslu atau nomor WA +62 816 201 128 yang langsung memuat WhatsApp Bawaslu Kaltim.
Menurut Galeh, selain masyarakat, media massa juga memiliki peran penting untuk memberikan informasi yang baik dalam pelaksanaan pemilu yang merupakan corong pewarta pesta demokrasi, muaranya memberikan kegembiraan kepada rakyat.
Melalui media seperti via aplikasi WhatsApp Bawaslu Kaltim, diharapkan masyarakat juga dapat melaporkan adanya indikasi permasalahan dalam proses berjalannya pemilu.
“Pemilu 2024 merupakan momentum bagi seluruh masyarakat, terlebih pada Kaltim sehingga keterlibatan masyarakat sangat penting untuk berada di dalamnya, momentum bagi seluruh masyarakat, terlebih pada Kaltim sehingga keterlibatan masyarakat sangat penting untuk berada di dalamnya” tutur Galeh.
Galeh menuturkan, melalui peran media massa, pihaknya berharap Saluran Siaga Pemilu akan lebih mudah tersampaikan kepada setiap kabupaten kota dan kelurahan/desa di Kaltim.
Kemudian, media adalah mitra terbaik dalam penyaluran informasi seputar pemilu, menyajikan isu-isu politik secara berimbang, dapat dipertanggungjawabkan dan juga memberikan dampak yang positif bisa dikabarkan kepada khalayak.
Menurutnya sangat penting membangun sebuah pemahaman dalam memahami literatur media, sebab kemampuan memahami literasi media, tidak hanya membuat publik sekadar membaca saja namun dapat digunakan keterampilan berpikirnya sebagai sumber-sumber pengetahuan baik berbentuk cetak mau pun elektronik. (Ozn)