
Persepsinews, Samarinda – Kepala Bidang Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur Surasa mengatakan, Disdikbud Kaltim berencana akan melakukan pengembangan kurikulum SMK yang berbasis vokasi guna menyelaraskan kebutuhan industri dengan dunia pendidikan.
Hal itu merujuk amanat Instruksi Presiden dalam Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Dalam rencana tersebut, Disdikbud Kaltim akan menyesuaikan sejumlah jurusan yang ada di SMK dengan kawasan industri sesuai dengan kondisi geografis sekolah tersebut.
“Kerangka pendidikan vokasi berbasis geospasial dan geoekonomi kami akan mempertimbangkan wilayah tertentu berdasarkan peta geospasial nya SMK itu dengan industri apa,” tutur Surasa di Kantornya Selasa (7/3/2023).
Menurut Surasa, dengan melakukan link and match antara dunia pendidikan dan industri selain meningkatkan minat masyarakat untuk masuk SMK juga akan memberikan jaminan kepada siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan untuk bisa berkontribusi di dunia kerja dan membantu serapan tenaga kerja lebih efektif kedepan.
Dalam mendukung hal tersebut, kedepan Disdikbud Kaltim juga akan membentuk lembaga sertifikasi dengan fasilitas pendukung di setiap sekolah agar selain mendapat ijazah, siswa lulusan SMK juga dibekali sertifikasi sebagai bukti kompetensi mereka.
Dengan anggaran bidang pendidikan Kaltim yang telah dianggarkan lebih dari Rp3 triliun pada APBD Kaltim 2023, Surasa berharap bisa mengcover peningkatan pendidikan dan infrastruktur di sebanyak 450 SMK yang tersebar Kalimantan Timur. (Ozn/ Adv Disnakertrans Kaltim)