Persepsinews, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mencatat adanya kenaikan kasus penyakit demam berdarah hingga Maret 2023. Kasus DBD saat ini sudah menjangkit sebanyak 967 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin menjelaskan data per 24 Maret 2023, menunjukan Kaltim sudah menjadi zona merah DBD.
Melihat kondisi ini, Jaya menyebut bahwa status tersebut tidak terkait dengan kedaruratan melainkan status merah tersebut merupakan tanda Kaltim berada di atas 10 kasus DBD dari 100 ribu penduduk.
Dari keseluruhan kasus yang ada, sudah ada tiga kasus meninggal dunia akibat DBD. Diantaranya Samarinda dan Berau.
“Saya masih berusaha untuk mempertahankan sementara ini yang meninggal sudah tiga di Samarinda dia orang di Berau satu,” tutur Jaya (29/3/2023).
Berdasarkan data mingguan DBD di Kabupaten/Kota per 24 Maret 2023, Kota Samarinda, Balikpapan dan Kukar paling mendominasi. Diantaranya Balikpapan 222 orang, Samarinda 198 orang dan Kukar 150 orang terjangkit DBD.
Jaya berharap, kasus demam berdarah di Kaltim bisa kembali menurun. Untuk itu kedepan ia menekankan kepada seluruh pihak agar bisa melakukan identifikasi dini guna mencegah DBD.
Identifikasi penyakit tersebut bisa dilakukan dengan alat NS1 yang dibuat khusus mampu mendeteksi protein non struktural NS1 dari virus dengue. Saat ini Dinkes Kaltim telah menyebar NS1 sebanyak 500 lebih unit keseluruh wilayah Kaltim, ia berharap alat tersebut dapat digunakan secara masif guna menekan kasus DBD. (Ozn)