Persepsinews, Samarinda – Bulan suci ramadhan selalu menjadi puncak peningkatan jumlah jamaah umroh ke tanah suci Mekkah.
Mengingat, bulan tersebut menjadi waktu dimana semua amal ibadah akan dilipat gandakan.
Hal itulah yang membuat masyarakat banyak memilih bulan ramadhan sebagai waktu untuk melaksanakan ibadah umroh. Apalagi setelah adanya pelonggaran dari pemerintah Arab Saudi pasca pandemi covid 19.
Kepala Kantor Perwakilan Kementerian Agama Kalimantan Timur Abdul Khaliq mengatakan, pelaksanaan ibadah umroh khusus ramadhan 1444 H tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan tersebut terjadi hingga diatas 50 persen.
“Umroh memang ada peningkatan, masyarakat kita luar biasa bulan Ramadhan, lebih dari lima puluh persen naiknya,” ungkap Abdul usai ditemui di Masjid Islamic Center Samarinda
Abdul menuturkan, dengan lonjakan umrah yang relatif tinggi, masyarakat maupun pemerintah perlu meningkatkan pengawasan terhadap penyelenggaraan umrah, utamanya kepada travel yang telah mengantongi izin resmi sebagai penyelenggara umrah atau PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah), untuk memastikan PPIU berkomitmen memberikan layanan dengan baik.
Berbeda dengan kegiatan ibadah haji, umroh memang tidak ada pembatasan jumlah jamaah. Namun, kedepan pihaknya akan kembali melakukan pendataan bagi jamaah yang kembali ke tanah air khususnya Kalimantan Timur untuk menentukan jumlah pasti jamaah umroh selama bulan ramadhan. (Ozn)
