Persepsinews.com, Samarinda – Pembahasan mengenai antrean truk di sekitar SPBU kembali dilakukan di DPRD Samarinda dengan melibatkan beberapa pihak seperti kepolisian, Pertamina, pengusaha penyalur BBM, Dishub, dan Bagian Ekonomi Pemkot Samarinda pada Senin (13/2/2023).
Anggota Komisi III DPRD Samarinda, Eko Elyasmoko menyoroti beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya antrean kendaraan besar saat akan mengisi BBM. Salah satunya adalah keterbatasan kuota BBM yang disebutkan oleh pengusaha SPBU.
“Dimana pasokan BBM berkurang dari 16 ribu menjadi 8 ribu sehingga truk-truk yang antre khawatir kekurangan BBM,” ucap Eko disela-sela pertemuan.
Selain itu, Eko juga menekankan pentingnya pengaturan antrean truk oleh pengusaha SPBU untuk memperhatikan hak dan keselamatan warga pengguna jalan saat melayani pengisian BBM.
Menurut politisi Demokrat ini, para pengusaha diizinkan untuk melakukan aktivitasnya di kota Samarinda.
“Namun keamanan dan hak pengguna jalan harus dijaga dan diperhatikan dengan baik,” imbaunya.
Dirinya juga memberikan penghargaan kepada polisi yang telah mengambil tindakan tegas dalam mengatasi antrian panjang truk pengangkut BBM bersubsidi, dengan mendirikan posko di depan SPBU untuk memastikan kelancaran lalu lintas.
“Kami mengapresiasi Kepolisian telah mengambil tindakan tegas dalam mengatasi antrian panjang truk pengangkut BBM bersubsidi,” pungkasnya. (Red/ Adv DPRD Samarinda)
