Persepsinews.com, Samarinda – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltim Ismiati menerangkan pada APBD tahun 2022.
Pihaknya menargetkan realisasi pendapatan Rp 10,8 triliuan. Target ini sebelum masuk perubahan.
Namun, realisasi baru mencapai Rp 8,3 triliun jadi masih kurang Rp 2,5 triliun.
“Kalau persentase sudah mencapai 76,62 persen. Tapi kalau dilihat dari capaian yang berkontribusi terhadap pendapatan daerah dari komponen PAD yang ditargetkan Rp6,5 triliun dan realisasinya Rp5,4 triliun (83,23 persen),” jelasnya.
Ia menambahkan yang berkontribusi pada pendapatan daerah adalah pajak daerah yang ditargetkan Rp5,4 triliun dan sudah tercapai Rp4,7 triliun, dan hanya memerlukan Rp715 miliar (86,86 persen).
“Dilihat dari tren penerimaan pendapatan daerah dari sisi pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bea balik nama kendaraan bermotor (PBBNKB) yang tinggi, karena ada program relaksasi PKB, pemutihan pajak yang diberikan Gubernur,” bebernya.
Selain pajak daerah. Ismiati juga menyebut pajak bahan bakar kendaraan bermotor juga ikut berkontribusi.
Yang mana tren harga minta mentah dunia meningkat. Sehingga mempengaruhi penerimaan pajak bahan bakar realisasinya mencapai 94,87 persen.
“Jadi kita optimis. Dari sisi pendapatan daerah. Bahkan bisa surplus kalau memang ada peningkatan signifikan. Sehubung dengan kenaikan harga minyak mentah dunia,” pungkasnya. (Red/Adv)