Persepsinews.com, Kutai Kartanegara – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) telah meluncurkan program Kredit Kukar Idaman (KKI) guna mengembangkan sektor UMKM dan ekonomi kreatif. Program ini sendiri hadir sebagai stimulus permodalan bagi para pelaku usaha yang kesulitan bangkit dimasa Pandemi Covid-19.
Berjalannya program tersebut tentunya sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Aspin Anwar selaku pemilik usaha Abon Khas Desa Semayang dan minuman sehat Tarsan sangat mengapresiasi berjalannya program KKI.

Pria yang memperoleh penghargaan dari Kementerian Ketenagakerjaan atas inovasinya dari produk minuman tersebut berharap agar Pemkab Kukar berkomunikasi aktif dengan para pelaku UMKM yang telah mendapatkan dana KKI.
“Kalau saya melihat harus ada evaluasi, karena Pemda sudah kucurkan dana buat modal para pelaku UMKM yang benar-benar butuh untuk berkembang, ini kan sudah mau setahun dijalankan programnya, mungkin nanti per triwulan harus ada evaluasi dari bank dan Dinas Koperasi dan UKM sejauh ini gimana perkembangan UMKM yang sudah pinjam. Apakah memang berjalan dengan baik atau usahanya tidak jalan,” terang Aspin saat diwawancarai, Rabu (11/5/2022).
Apresiasi Program Kredit Kukar Idaman
Diketahui, penyaluran pinjaman program Kukar Idaman bekerjasama dengan Bankaltimtara. Pinjaman modal tersebut diberikan dengan bungan jaminan nol persen. Ada banyak lembaga yang mendorong UMKM mengajukan pinjaman modal itu salah satunya HIPMI Kukar.
Senada dengan HIPMI, Aspin mengaku, dirinya sangat mendukung program tersebut, apalagi dapat meringankan beban para pelaku UMKM pemula maupun yang berkelanjutan di masa pandemi. Dikarenakan mereka memiliki ada modal usaha.
“Pernah pinjam dan dibantu teman di Bankaltim, karena posisi saya kerja dan fokus di organisasi maka usaha saya limpahkan ke istri yang mengelola manajemennya. Engga banyak cuma Rp 5 juta. Buat safety usaha aja. Pinjaman buat usaha minuman dan usaha pentol sosis,” ungkapnya.
“Sebulan yang lalu saat bulan puasa saya pribadi ada ditanya perkembangan usaha saya dengan orang bank saya jawab alhamdulillah lancar. Karena usaha-usaha kaki lima kan ada aja yang beli. Karena bank juga mereka akan ngecek dilapangan,” imbuhnya.
UMKM Ingin Disediakan Pasar
Selain itu, Aspin membeberkan saat ini UMKM di Kukar juga belum memiliki pasar untuk menjual produknya. Misalnya hasil produk UMKM di bidang kriya dan kerajihan. Apalagi Pemkab Kukar sudah kerjasama memajukan dunia UMKM dan ekraf dengan mengeluarkan kebijakan untuk memperdayakan produk lokal.
Untuk itu dirinya berharap agar Disdag dan Dinkop UKM mendata ulang mana UMKM aktif. Serta juga harus dipetakan pula mana UMKM yang bergerak di bidang kuliner, kriya, fashion dan lainnya. Dalam hal ini Aspin ingin agar program klinik UMKM juga dapat berkembang.
“Saya berharap walaupin mereka (pemerintah) memiliki data, teman-teman pelaku UMKM bisa diundang untuk duduk bareng apa sih sebenarnya masalah yang bisa diselesaikan,” pungkasnya. (Red/Adv)