
Persepsinews.com, Samarinda – Puluhan guru menyuarakan keresahan terhadap rencana pemotongan insentif dengan melakukan aksi demo di halaman kantor DPRD Samarinda, Selasa (30/8/2022).
Mereka menyikapi rencana pemangkasan insentif dari Rp 700 ribu menjadi Rp 250 ribu yang dibayarkan tiap 3 bulan sekali.
Mendengar hal ini, perwakilan DPRD Samarinda langsung mendengarkan keluhan para guru dengan menggelar rapat bersama Asisten III Pemkot Samarinda.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti menyampaikan jika pihaknya berupaya agar pemotongan insentif guru tidak dilakukan.
“Demi kesejahteraan guru dan kemajuan pendidikan,” ungkapnya selepas pertemuan dengan perwakilan guru.
Ali Fitri Noor selaku Asisten III Pemkot Samarinda menambahkan, soal insentif merupakan masalah nasional. Namun Pemkot tetap komitmen untuk mensejahterakan guru.
“Tidak hanya guru saja yang diperhatikan, tapi juga ada pegawai, tenaga kesehatan dan lainnya,” terang Ali Fitri.
Ditegaskan olehnya pula, bahwa Pemkot tidak ada rencana memangkas insentif guru. Namun hanya soal regulasi yang harus diatur agar tidak timbul masalah kemudian hari.
“Kita atur agar tidak menjadi temuan BPK,” jelasnya. (Red/Adv)