spot_img

Dimasa 4.0 Industri, Komisi IV Dorong Percepatan Mutu Pendidikan yang Selaras di Kaltim

Persepsinews.com, Samarinda – Pentingnya upaya peningkatan mutu pendidikan guna mempersiapkan SDM dalam menghadapi persaingan global.

Namun, sayangnya dilapangan peningkatan mutu SMK Kaltim belum maksimal. Padahal kemajuan dunia pendidikan merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan mutu SDM.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Kaltim dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, pada Selasa (22/3/2022).

Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi mengatakan masih banyak sekolah-sekolah yang jauh dari kata layak. Khususnya yang berada dipinggiran. Contohnya yang ada di Muara Muntai sampai Tabang, rata-rata sekolahnya tidak memiliki sarana dan prasarana ruang praktik.

Belum lagi, soal sertifikasi untuk kejuruan. Sebagaimana saat ini dukungan sertifikasi profesi sangat dibutuhkan di dunia pekerjaan.

“Kalau alat-alat atau ruang praktik mendukung. Namun, tak ada sertifikasi ya sama saja percuma,” kata Reza sapaan karibnya.

Hal sama pun diutarakan Anggota Komisi IV, Rusman Yaqub. Dirinya pun mempertanyakan keseriusan pemerintah.

Pasalnya, pada saat berkunjung ke SMK 5 di Sangatta. Ia menemukan workshop yang sudah terbengkalai sejak 2017.

Padahal sekolah itu memiliki lahan 5 hektare. “Alatnya terbengkalai. Perusahaan tidak ada perhatian padahal disana banyak perusahaan besar,” sebut Rusman.

Oleh sebab itu, Komisi IV berharap pada 2023 nanti peningkatan mutu SMK sudah dibenahi. Ini sebagai upaya atau langkah di Kaltim untuk mendukung IKN Nusantara.

Merespon ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Anwar Sanusi menyampaikan untuk menunjang mutu tersebut perlu anggaran sangat besar. Seperti ketersediaan alat praktik yang diperkirakan harganya milyaran. Pun sertifikasi kompetensi perlu dana tak sedikit.

“Karena dananya sangat besar. Makanya perlu dukungan wakil rakyat untuk sertifikasi kompetensi,” ucap Anwar.

Tak itu, pola pikir Kepala Sekolah Kejuruan harus diubah. Kalau mereka hanya duduk-duduk saja yang tak bisa.

Mereka harus berkoordinasi, mencari peluang kerja sama dengan pihak swasta. Sehingga memudahkan untuk mencari lokasi praktik.

Pun demikian, guna meningkatkan mutu SMK. Ada beberapa penutupan kejuruan yang kurang prospek atau peminatnya terlalu banyak.

Dengan harapannya tidak menambah atau menimbulkan penggangguran terdidik.

“Misalnya kejuruan Perikanan. Karena lokasinya tidak ada ikan. Ini jelas ngawur,” kata Anwar.

Disisi lain, Anwar berujar saat ini Kaltim sudah siap melakukan program pembelajaran jarak jauh. Sehingga pemerataan pembelajaran di Kaltim.

“Masing-masing siswa sudah dilengkapi laptop. Termasuk internetnya,” pungkasnya. (Adv/red)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer