spot_img

Dinkes Kaltim Terus Tekan Kasus Stunting di Daerah

Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya untuk menekan kasus stunting di daerah. Hal itu dilatarbelakangi prevalensi stunting di Kaltim yang kembali naik sekitar 1,1 persen dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 & 2022 dari Kementerian Kesehatan merilis data prevalensi balita stunting di Kabupaten/Kota Se-Kaltim. Kasus stunting di Kaltim mengalami kenaikan sebesar 23,9% pada 2022 dari yang sebelumnya pada 2021 sebesar 22,8%.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kaltim Fitnawati mengungkapkan, dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim kenaikan prevalensi stunting tertinggi terjadi di Kabupaten Kutai Barat. Dari yang awalnya berada di angka 15,81 persen di tahun 2021, kemudian naik menjadi 23,1 persen di tahun 2022 atau terjadi peningkatan sebesar 7,1 persen.

“Kalau kita melihat dari SSGI ya dari tahun ke tahun naik sekitar 1,1 persen, dari sepuluh kabupaten dan kota di Kaltim itu paling tinggi terjadi di Kubar yang naik 7,1 persen,” tutur Fitnawati di Kantornya.

Disampaikan Fitnawati, kenaikan angka persentase ini harus menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat untuk memperhatikan gizi pada ibu sebelum dan saat hamil, serta gizi pada anak usia 6 sampai 2 tahun.

Ia mengungkapkan, hal yang menjadi faktor kenaikan angka prevalensi stunting ini disebabkan kurangnya minat para ibu untuk melakukan pemantauan pertumbuhan bayi dan balita secara rutin ke posyandu maupun puskesmas setempat sehingga kurang mendapatkan penanganan yang tepat.

“Kami mengajak seluruh pihak terutama puskesmas dan posyandu untuk bisa lebih aktif dengan sistem jemput bola agar penanggulangan stunting bisa berjalan maksimal,” imbaunya. (Ozn/ Adv Dinkes Kaltim)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer