Persepsinews.com, Samarinda – Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim menggelar workshop teaching factory. Workshop tersebut melibatkan 100 kepala sekolah SMK negeri dan swasta se-Kaltim.
Diketahui bahwa konsep pembelajaran di SMK memang berbasis pada produk dan jasa. Otomatis juga mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Dalam pelaksanaannya, pihak industri dituntut terlibat langsung. Apalagi, industri dinilai sebagai pihak yang relevan dalam menilai kualitas hasil pendidikan dan pengajaran dari SMK.
Terlaksananya workshop teaching factory ini mengacu pada beberapa dasar. Misalnya, Undang-Undang (UU) Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Peraturan Presiden (PP) Nomor 8/2012 tentang Kerangka Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI) dan Instruksi Presiden Nomor 9/2016 tentang Revitalisasi SMK.
Sebagai informasi, kegiatan ini telah berlangsung sejak 9-11 Juni 2022 lalu di Hotel Sagita Balikpapan. Narasumber yang ahli di bidangnya juga turut diundang, yakni Pusat Direktorat SMK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan Tinggi (Kemendikbudristek). Serta dari dunia usaha dan industri
Mewakili Kepala Disdikbud Kaltim, Plt Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMK, Taufiqurrahman membuka kegiatan tersebut. Dia berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi lulusan SMK, meningkatkan jiwa kewirausahaan, meningkatkan kerja sama dengan industri dan entitas bisnis yang relevan, serta meningkatkan pendapatan sekolah.
“Saya berharap melalui workshop teaching factory ini, sekolah dapat meningkatkan kerja sama dengan industri dan meningkatkan pendapatan sekolah juga,” beber Taufiq. (Gia/Adv)