Persepsinews, Samarinda – Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi resmi melaunching dua proyek perubahan (Proper) yang merupakan proyeksi dari Peserta Pendidikan Kepemimpinan Nasional II Lembaga Administrasi Negara (PKN II LAN) Angkatan XIV tahun 2022 yang dilaksanakan Pusat Pelatihan dan Pengembangan dan Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (Pusatlatbang dan KDOD) LAN Samarinda, di Ruang Tepian I Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (3/11/2022).
Proper pertama merupakan gagasan dari Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita dengan judul Proper Kaltim PEKA Gender atau Strategi Peningkatan Anggaran Responsif Gender Provinsi Kalimantan Timur. Sementara itu, Proper kedua oleh Staf Ahli Gubernur Kaltim Bidang Sumber Daya Alam, Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat Christianus Benny dengan judul SI JAKA MAEN SRULING atau Strategi Kebijakan Desa Mandiri Energi Surya Ramah Lingkungan.
Dalam kesempatan itu Hadi mengatakan, strategi tersebut diharapkan mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kalimantan Timur.
“Alhamdulillah, saya bersyukur dua proper yang disusun ini adalah dimentori saya sendiri. Saya berharap dari dua strategi yang dibangun ini mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat, bangsa dan negara,” tutur Hadi Mulyadi.
Disampaikan Hadi Mulyadi, kunci dari dibangun atau disusun dua proper ini tidak lain adalah adanya semangat kerja keras untuk membangun Kaltim secara berkelanjutan. Untuk itu, melalui proper ini, maka dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh siapa saja yang ingin membangun daerah.
Karena, kedua proper ini sangat besar manfaatnya, selain untuk kesejahteraan masyarakat juga mendukung peningkatan kualitas SDM di daerah. Artinya, dua proper ini sangat sejalan dengan visi dan misi Gubernur dan Wagub Kaltim.
“Saya berharap proper ini tidak sampai dilaunching saja, tetapi harus berkelanjutan, sehingga apa yang disusun ini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
Disamping itu, Kepala DKP3A Kaltim Noryani Sorayalita menjelaskan, penyusunan Proper Kaltim PEKA Gender ini bertujuan bagaimana mendukung terlibatnya para stakeholder dalam perencanaan dan penganggaran yang responsif gender. Juga meningkatnya anggaran responsif gender pada organisasi stakeholder yang terlibat.
Dengan begitu, diharapkan kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam menerima manfaat dan mengakses hasil pembangunan berada di posisi yang sama. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)
