
Persepsinews.com, Samarinda – Gabungan Mahasiswa dan Aliansi Peduli Guru di Samarinda melakuan audiensi bersama Komisi IV DPRD Samarinda di lantai 2 Gedung DPRD Kota Samarinda, Jumat (26/8/2022). Pertemuan ini merupakan langkah yang ditempuh usai mahasiswa melakan aksi damai di halaman Balai Kota Samarinda.
Kedua pihak membahas wacana pemangkasan insentif guru honorer di Kota Samarinda sebesar Rp 700 ribu menjadi Rp 250 ribu. Dikatakan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti, hasil dari audiensi itu akan disampaikan pihaknya kepada Pemerintah Kota Samarinda.
“Kami mendengarkan dan siap mendukung semua yang diperjuangkan oleh adik-adik mahasiswa,” jelas politisi Partai Demokrat ini.
Setelahnya, Komis IV akan berkoordinasi dengan Pemkot agar wacana tersebut dibatalkan atau dipertimbangkan kembali.
“Dewan juga berjanji akan terus mengupayakan kesejahteraan guru honorer,” terangnya.
Kemudian Puji meminta agar Pemkot Samarinda membuat regulasi khusus tentang nominal besaran gaji guru di Samarinda terutama sekolah swasta, serta melakukan pemetaan terhadap sekolah yang berhak menerima bantuan, seperti sekolah yang dibina oleh Kemenag.
“Pemkot harus bekerja keras dengan membuat pemetaan sekolah yang layak mendapat bantuan, dan juga membuat regulasi khusus untuk besaran gaji guru di sekolah swasta,” pungkasnya.
Salah satu perwakilan masa aksi, Furqon mengaku wacana tersebut membuat berbagai pihak merasa geram, salah satunya gabungan mahasiswa. Mereka berharap agar wacana tersebut dibatalkan, dan meminta agar kesejahteraan guru honorer makin ditingkatkan.
“Jangan sampai ke depannya nggak ada lagi yang mau jadi guru,” tegasnya. (Red/Adv)