Persepsinews, Samarinda – Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda mencatat setidaknya sepanjang tahun 2022 terjadi sebanyak 198 musibah kebakaran. Dikutip TribunKaltim, penyebab kebakaran terjadi 80 terjadi akibat human eror, kelalaian manusia hingga kurangnya peremajaan instalasi listrik.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Samarinda Angkasa Jaya mengatakan, pada musim kemarau 2022 lalu memang sering terjadi musibah kebakaran yang disebabkan oleh faktor kelalaian.
“Ini masalah klasik ya, apalagi ketika awal kemarau memang sering terjadi, sebab korsleting listrik atau kelalaian masyarakat”, tutur Jaya saat dihubungi Persepsinews Senin (16/1/2023).
Guna mengantisipasi potensi kebakaran kedepan, Jaya meminta pemerintah dan instansi terkait untuk melakukan edukasi dan sosialisasi ke masyarakat.
Selain itu, perlu adanya pengawasan yang dilakukan ke masyarakat yang akan membangun rumah agar bisa memenuhi sejumlah syarat termasuk instalasi listrik yang dimiliki agar sesuai SOP untuk menghindari potensi bencana kebakaran.
“Harus ada edukasi dari pemerintah ke masyarakat, harusnya dalam membangun rumah harus liat kelayakannya sebelum mendapat IMB, harus dilihat kelayakannya bagaimana instalasi nya, itu bisa tidak terkontrol kalau bangunan sambung menyambung aja kelistrikannya dan itu salah satu faktor kebakaran,” harapnya.
Dalam hal ini lanjut Jaya, pihak PLN selaku perangkat diharapkan bisa melakukan penertiban terhadap instalasi listrik yang tidak tertata dengan baik bisa dilakukan normalisasi. Adapun bagi mereka yang akan membangun rumah, jika didapati instalasi listrik yang tidak sesuai maka perlu dilakukan penahanan IMB hingga syarat terpenuhi.
“Artinya PLN provinsi atau nasional, kita punya perangkat untuk menertibkan, jadi ketika bangunan tidak memenuhi persyaratan tidak diberi aliran listrik sampai memenuhi persyaratan dari pemerintah,” ucapnya. (Ozn/ Adv DPRD Samarinda)
