
Persepsinews, Samarinda – Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kaltim Noryani Sorayalita mengatakan, dari 10 Kabupaten dan Kota di Kaltim terdapat sejumlah wilayah yang masih sulit terjangkau fasilitas dan juga tenaga kesehatan.
Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi DKP3A Kaltim untuk melakukan penanggulangan stunting di Bumi Etam.
Berbeda halnya dengan wilayah perkotaan seperti Samarinda dan Balikpapan yang terfasilitasi dengan baik sehingga program pencegahan mampu berjalan optimal.
“Topografinya yang tidak memungkinkan kita tenaga kesehatannya, faskes dan tenaga kesehatan, kadang fasilitas ada tapi tenaga kesehatan ga ada dan support,” tutur Noryani di Kantornya Kamis (27/10/2022).
Walau begitu, Noryani optimis akan mampu menurunkan angka stunting lebih baik walaupun saat ini sudah di bawah rata-rata nasional. Apalagi saat ini telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting di 10 Kabupaten dan Kota di Kaltim.
Pihaknya pun bersama Dinkes dan BKKBN Kaltim serta instansi terkait lainnya akan tetap terus mensupport seluruh Kabupaten dan Kota untuk menjalankan programnya dan membantu menyediakan faskes dan tenaga kesehatan agar langkah-langkah pencegahan stunting di daerah bisa lebih maksimal.
“Kita di provinsi tetap mensuport kabupaten dan kota melakukan langkah-langkah terhadap penanganan stunting ini,” tutupnya. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)