Persepsinews, Samarinda – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) mencatat adanya penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) untuk tahun 2023. Berdasarkan hasil Sakernas pada Februari lalu nilai TPT berada di angka 6,37 persen atau turun 0,40 persen dibanding tahun 2022.
Menanggap capaian positif ini, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltim Rozani Erawadi cukup optimis angka pengangguran di Kalimantan Timur akan terus menurun perlahan. Apalagi pasca pandemi covid 19 saat ini aktifitas di segala sektor industri mulai kembali aktif.
“Kalau melihat aktifitas yang ada, saya kira mungkin akan terus menurun,” tutur Rozani Kamis (18/5/2023).
Jika melihat TPT menurut jenis kelamin, laki-laki tercatat memiliki jumlah pengangguran lebih banyak dari perempuan. Dengan presentase 6,62 persen laki-laki dan 5,88 persen perempuan.
TPT menurut jenis kelamin sama-sama mengalami penurunan dibandingkan 2022 yang turun 0,27 persen poin laki-laki dan 0,68 persen poin perempuan.
Sebagai informasi tambahan, TPT merujuk pada persentase individu yang secara aktif mencari pekerjaan tetapi tidak berhasil menemukan pekerjaan yang sesuai. Ini mencakup individu yang tidak bekerja, tersedia untuk bekerja, dan aktif mencari pekerjaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan terakhir, dalam suatu populasi tenaga kerja.
Tingkat pengangguran terbuka sering diukur sebagai persentase dari angkatan kerja yang merupakan jumlah individu yang bekerja atau mencari pekerjaan. Tingkat pengangguran terbuka digunakan sebagai indikator penting dalam menganalisis kondisi pasar tenaga kerja dan tingkat keberhasilan upaya pemerintah atau kebijakan ekonomi dalam menciptakan lapangan kerja. Tingkat pengangguran yang tinggi biasanya menunjukkan masalah ekonomi, sedangkan tingkat yang rendah menunjukkan perekonomian yang kuat dan lapangan kerja yang tersedia. (Ozn/ Adv Disnakertrans Kaltim)