Persepsinews, Samarinda – Dunia pendidikan terus mengalami evolusi seiring dengan tuntutan perkembangan zaman. Saat ini, pendidikan di Indonesia telah diarahkan untuk mampu mencetak lulusan yang berkualitas. Sekolah menengah kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi vokasi menjadi pilihan masyarakat untuk melanjutkan pendidikan.
Pendidikan vokasi menjadi satu di antara upaya-upaya pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun bergerak dengan meluncurkan program merdeka belajar. Dalam program itu, ada episode Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan.
Menurut, Kepala Bidang Pembinaan SMK Surasa memgatakan, agar pelaksanaanya berjalan efektif pendidikan vokasi masih perlu dukungan dari sektor industri. Dalam hal ini Disdikbud Kaltim telah menyusun kerangka pendidikan vokasi yang berbasis geospasial dan geoekonomi.
Dengan begitu, seluruh bidang prodi akan disesuaikan dengan kebutuhan industri yang ada.
“Perlu juga dukungan dari sektor usaha, industri, perangkat daerah, bumn, kami sudah menyusun kerangka pendidikan vokasi yang berbasis geospasial dan geoekonomi,” tutur Surasa di Kantornya Selasa (7/3/2023).
Melalui pendidikan vokasi lanjut Surasa, SMK kedepan tidak hanya berkontribusi dalam penyalur tenaga kerja ke dunia industri tetapi juga sebagai pendukung peningkatan sektor ekonomi.
Hal ini juga selaras dengan tujuan presiden Joko Widodo agar Indonesia mampu menciptakan SDM yang berkualitas demi penguatan ekonomi tahun 2035.
“SMK tidak hanya berkontribusi sebagai penyalur tenaga kerja tapi juga pengembangan ekonomi,” ucapnya. (Ozn/ Adv Disdikbud Kaltim)