Persepsinews.com, Samarinda – Minyak goreng tidak hanya mengalami kenaikan harga, juga alami kelangkaan stok. Hal ini membuat sebagian masyarakat resah dibuatnya, meski telah diintervensikan oleh pemerintah.
Sekretaris Komisi II DPRD Kota Samarinda Novi Marinda Putri merespon persoalan tersebut, bahwa Pemkot Samarinda harus melakukan pemantauan, Rabu (16/2/2022).
“Pemkot Samarinda harus melakukan pemantauan di sini jumlah pasar tradisional hingga pasar modern.” kata Novi saat dihubungi melalui telpon.
Politikus dari Fraksi PAN itu juga menambahkan, pemantauan juga menjadi upaya sebagai bentuk pengawasan terhadap para oknum yang melakukan penimbunan melebihi kapasitas yang menyebabkan kelangkaan minyak goreng.
“Pemkot juga harus mengatasi kelangkaan minyak goreng. Jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan situasi itu hingga akhirnya melakukan penimbunan,” ucap Novi.
Novi mengkhawatirkan jika harga minyak goreng kian naik tanpa pengawasan, maka ditakutkan dapat berimbas kepada para pengusaha industri rumahan.
“Juga mengingatkan agar Pemkot Samarinda dapat terus melakukan pemantauan harga minyak goreng di lapangan. Seandainya sewaktu-waktu harga naik dan mengalami kelangkaan, Samarinda masih memiliki stok dengan harga yang stabil,” ungkapnya.
Hal tersebut ia utarakan lantaran mengingat datangnya bulan Ramadhan yang jatuh pada April 2022 mendatang. Sebab itu ketersediaan minyak goreng serta harga yang terjangkau sangat diperlukan.
“Kami terus mendorong Pemkot Samarinda supaya terus turun ke lapangan untuk memastikan harga minyak goreng tetap stabil dan terjangkau,” pungkasnya. (Nta/Adv)