Persepsinews.com, Samarinda – Demi mengurangi banyaknya pengangguran terdidik dari lulusan SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim bakal mengaplikasikan kurikulum double track. Hal itu pun makin diperjelas oleh Kabid Pembinaan SMA, Mispoyo.
Agar pelaksanaannya lebih maksimal, belum lama ini Disdikbud Kaltim melakukan studi tiru ke SMA 4 Bangkalan dan SMA 1 Turen. Keduanya terletak di Jawa Timur (Jatim). Jatim jadi tujuan karena kurikulum double track sudah lebih dulu diterapkan ke ratusan sekolah.
Lebih lanjut, double track sendiri adalah sistem pembelajaran yang menggabungkan antara SMA dan SMK. Di sini, siswa SMA akan dapat keterampilan tambahan. Jika lulusan SMA tak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, keterampilan itu menjadi bekal agar lulusan SMA lebih siap bekerja di lingkup industri.
Ketika studi tiru ke Jatim, Mispoyo mendapat informasi bahwa lulusan SMA di sana cukup banyak yang tak melanjutkan perkuliahan. Melihat fenomena itu, muncul lah kurikulum double track. Selain ijazah SMA pendidikan formal, lulusan itu juga akan mengantongi sertifikasi keahlian.
“Di sana (Jatim) itu sudah menerapkan sekitar 158 sekolah. Itu di luar jam pelajaran, keterampilan tambahan dikemas seperti ekskul,” beber Mispoyo.
Lazimnya, siswa yang mendapat keterampilan tambahan dalam bentuk ekskul itu bisa ikut saat duduk di kelas 11 dengan ketentuan tiap siswa minimal 1 tahun sudah bergabung.
“Misalnya, ada lokasi sekolah yang di sekitarnya banyak produksi makan, dikasih lah keahlian tata boga. Itu diberikan selama setahun selama siswa duduk di kelas 11. Kalau di Jatim itu bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),” lanjutnya.
Sebagai langkah awal, Disdikbud Kaltim gerak cepat untuk menerapkan double track. Rencananya, tahun ajaran baru ini audah diberikan. Nantinya, kurikulum double track akan dikombinasikan bersama kurikulum merdeka.
“Nanti diharapkan, sekolah-sekolah yang jumlah lulusannya kurang dari 60 persen tidak lanjut ke perguruan tinggi, bisa melaksanakan double track,” tambah dia.
Terlaksananya double track memang akan menyasar SMA-SMA di Kaltim yang jumlah lulusannya belum banyak yang lanjut ke perguruan tinggi. Sebagai contoh, salah satu SMA di Sebulu Kukar sudah menetapkan bidang tata boga dan teknik pengelasan untuk keterampilan di double track. Pun Mispoyo menyatakan sudah siap untuk melaksanakannya. (Gia/Adv)