Persepsinews.com, Kutai Kartanegara – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar), kembali meluncurkan event tahunan yang menarik berbagai wisatawan. Yakni, mendukung program pemerintah yakni Kukar Kaya Event dengan melaksanakan Kampoeng Putak 2022.
Kegiatan digelar baru-baru ini di Kampoeng Wisata Dusun Putaq RT 18 Desa Loa Duri Ilir, menjadi aspek penting sebagai bentuk kearifan lokal mendukung ekonomi pariwisata Kabupaten Kukar.
Perwakilan Pokdarwis Kampoeng Terat Budaya Wisata Putaq Hanni kepada Persepsinews menjelaskan, mereka bersama masyarakat desa setempat tengah mensukseskan kegiatan tersebut.
“Kampoeng Putaq pada 2022 ini merupakan
gelaran tahun kelima, nama even budaya ini dalam bahasa Tonyoi-Benuaq yaitu nutuq bahapm yang artinya numbuk dan mengolah padi ketan muda menjadi bahapm,” kata Hanni Jumat (25/3/2022) siang.
1.Restorasi Ekonomi Pariwisata
Sementara itu, Sub Koordinator Pengembangan UMKM Dinas Koperasi dan UKM, Eva menjelaskan, tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan wisata budaya asli suku Dayak Tonyoi-Benuaq agar lebih dikenal masyarakat luas di skala nasional maupun internasional.
“Dari event ini juga kami memperkenalkan beberapa destinasi wisata yaitu Batu Dinding Tapa, Air Jantur Bukit Sekilo (air terjun) dan wisata rohani Katolik Bukit Rahmat,” paparnya.
Festival Budaya Panen Padi & Nutuq Bahamp di buka dengan dengan Ritual Tolak Bala yang dilakukan oleh Kepala Adat Dusun Putak agar selama penyelenggaraan kegiatan selalu diberikan kelancaran dan dijauhkan dari marah bahaya.
Hal tersebut diyakini sebagai Restorasi Ekonomi Pariwisata Kukar, yang sempat mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19.

2.Apresiasi Dinas Pariwisata Kaltim
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengapresiasi, masyarakat kampung wisata putak senantiasa terus bersama bernggotong royong bahu membahu menjaga tradisi budaya.
“Masyarakat yang sangat memperhatikan budaya leluhur, masyarakat yang merawat tradisi dan menjaga budaya adalah masyarakat yang hidupnya damai dan sejahtera. Karena Pada saat kita sedang berkesenian dan berkebudayaan, semua pangkat dan jabatan hilang, mengapa? Karena kita semua berada dalam satu atmosfer yang sama yaitu untuk merayakan Panen Ketan Muda (Nutuq Bahamp)”, ujar Sri Wahyuni.
“Dan tak lupa kami menginformasikan bahwa pada tahun ini Festival Nutuq Bahapm ini merupakan salah satu event yang masuk kedalam Calender of Event Kalimantan Timur Tahun 2022,” tambahnya.
Sri Wahyuni berpesan, perlu mengetahui di dalam masa pandemi penyelenggaraan event tetap diperbolehkan.
Namun, Kata dia, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI berupa Panduan CHSE Penyelenggara Event. (Tsn/Adv)