Persepsinews.com, Jakarta – Wakil Presiden Ma’ruf Amin optimes target penurunan stunting mencapai targaet 10 persen pada 2024.
Ma’ruf mengatakan ada beberapa strategi yang dilakukan Pemerintah, salah satunya dengan membagi zona penanganan stunting di tiap tiap daerah.
Nantinya, penanganan stunting di daerah diintervensi untuk memastikan penanganan stunting terarah. Salah satunya melalui pendekatan berbasis keluarga yang dipimpin oleh BKKBN.
“Kemudian korlap-korlap seperti stunting itu itu dilakukan oleh penanggung jawab lapangannya oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) nanti berbasis keluarga,” ucapnya.
Diketahui, berdasarkan data angka prevalensi stunting pada 2021 yakni 24,4 persen, sehingga target penurunan tersisa 10 persen dalam dua tahun.
Ada 12 provinsi prioritas terdiri dari tujuh provinsi dengan tingkat prevalensi tertinggi yakni NTT, Sulawesi Barat, Aceh, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Serta lima provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan Sumatera Utara.
Setelah menetapkan lokus penangan tiap daerah tersebut, selanjutnya pemerintah akan melakukan konvergensi program antara Pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga swasta dengan yang dikoordinasikan oleh BKKBN
“Kita satukan menjadi satu arah di dalam rangka menyampaikannya,” pungkasnya. (Red/ Adv DKP3A Kaltim)