Persepsinews, Samarinda – Kepala Bidang Kesetaraan Gender, Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur Dwi Hartini mengatakan, perpindahan Ibukota Negara Nusantara ke Kaltim memberikan tantangan baru bagi pihaknya untuk menahan peningkatan kesenjangan gender pada 2024 mendatang.
Hal itu disebabkan akan ada banyak ASN pusat yang akan pindah ke IKN untuk berkontribusi dalam pembangunan IKN.
Dwi berharap, perempuan daerah mampu bersaing dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan IKN. Mengingat, akan terjadi persaingan antara SDM lokal dan pendatang.
“Justru ini tantangan ya, banyak kesempatan untuk bisa meningkatkan pemberdayaan perempuan itu jalur utama karna nanti di IKN itu pegawainya datangkan, pasti terjadi persaingan, mereka pasti juga membutuhkan potensi lokal,” tutur Dwi di Kantornya Jumat (11/11/2022).
Disampaikan Dwi, dalam menghadapi kondisi tersebut DKP3A Kaltim mendorong seluruh dinas Terkait di daerah terus melakukan upaya peningkatan pemberdayaan perempuan.
Hal itu dilakukan agar perempuan lokal tidak hanya menjadi penonton dan kehilangan kesempatan mengambil peran pembangunan daerah termasuk Ibukota Negara.
Dwi menuturkan, hal terpenting agar mereka mampu bersaing di IKN adalah dengan meningkatkan kapasitas atau kompetensi diri. Terlebih, perlu dukungan dari pemerintah daerah agar mereka bisa mendapat tempat untuk berkontribusi di IKN.
“Maka kami mendorong kepada seluruh dinas terkait melakukan peningkatan pemberdayaan perempuan di semua sektor sehingga kita tidak menjadi penonton, peningkatan kapasitas, tapi tetap butuh dukungan pemerintah daerah,” tutupnya. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)
