Persepsinews.com, Samarinda – Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kaltim, Nidya Listiono, menyatakan keprihatinannya atas banyaknya desa yang tertinggal di wilayahnya.
Hal ini disebabkan oleh minimnya infrastruktur yang memengaruhi perkembangan dan kemajuan daerah.
Meskipun Kaltim memiliki sumber daya alam yang melimpah dan banyak diinvestasikan, terutama di sektor pertambangan, namun dampaknya belum dirasakan oleh daerah pedesaan di tiap Kabupaten/Kota.
“Persoalan desa tertinggal terkait dengan minimnya akses jalan dan infrastruktur yang rusak,” kata Tio, Selasa (14/2/2023).
Padahal menurutnya, sebuah kontribusi yang sangat diinginkan oleh masyarakat adalah dalam bentuk dana Corporate Social Responsibility (CSR) yang diberikan oleh perusahaan swasta di wilayah.
“Hal ini diharapkan dapat membantu membangun desa dan daerah di Kaltim,” harapnya.
Sebagai pemilik kewenangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) dapat menekan para pengusaha untuk menyalurkan bantuan CSR di wilayah operasinya.
Dikarenakan, berdasarkan Undang-Undang, CSR harus disalurkan kepada masyarakat sekitar agar tak terjadi ketimpangan.
“Sehingga kepala daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki kekuatan untuk menekan pengusaha agar melaksanakan CSR,” pungkasnya. (Red/ Adv DPRD Kaltim)