Persepsinews, Samarinda – Tingginya kasus DBD di Samarinda mendapatkan perhatian dari Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda H. Subandi, S.E. Pasalnya, jika dilihat dari perkembangannya dari tahun 2021-2022 terjadi kenaikan yang cukup signifikan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan total kasus DBD di Kaltim hingga akhir Desember 2022 mencapai 5.526 kasus. Kota Samarinda mencatat kasus terbanyak dengan 1.636 diikuti Balikpapan dengan 1.075 kasus.
Melihat kondisi ini, Subandi berharap Dinas Kesehatan Kota Samarinda bisa lebih intens dalam hal penanganan kasus. Para tenaga kesehatan pun diminta juga turut melakukan sosialisasi ke masyarakat agar memahami bahaya DBD.
“Saya berharap dinas kesehatan lebih intens berkoordinasi dengan seluruh puskesmas yang ada di masing-masing kecamatan, dan tenaga kesehatan terus sosialisasi terkait bahaya DBD,” kata Subandi Senin (9/1/2023).
Disampaikan Subandi, pentingnya sosialisasi terkait pola hidup bersih perlu dipahami oleh masyarakat. Mengingat, virus ini berasal dari lingkungan yang kotor dimana menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak dan menyebar lebih masif.
Untuk itu, seluruh instansi terkait diharapkan bisa melakukan penyuluhan hingga ke tingkat RT, untuk menyadarkan masyarakat berapa pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih. Hal ini sebagai upaya mencegah kasus DBD khususnya Kota Samarinda dapat ditekan.
“Dimasifkan hingga penyuluhan ke tingkat RT, agar masyarakat sadar dan tau hal ini agar bisa menjaga lingkungan,” ucap Subandi. (Ozn/ Adv DPRD Samarinda)