Persepsinews, Samarinda – Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni mengatakan, momentum peringatan Hari Ibu ke 94 tahun ini menjadi motivasi tersendiri bagi kaum perempuan di Kalimantan Timur.
Hal itu disampaikan Sri Wahyuni saat membuka seminar peningkatan kualitas keluarga yang digelar Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Selasa (6/12/2022).
Dalam kesempatan itu Sri mengajak kaum perempuan untuk berani mengambil keputusan dalam mendukung perkembangan ekonomi keluarga. Menurutnya, peran seorang perempuan dalam keluarga menjadi sangat penting karena sosok ibu merupakan tiang keluarga. Apalagi jika kualitas seorang ibu bagus, maka ketahanan keluarga juga baik.
“Yang jelas, melalui seminar ini Pemprov sangat mengapresiasinya. Hanya saja, dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat di lingkungan keluarga, maka ibu-ibu mampu dan harus berani mengambil keputusan. Artinya, ketika perempuan itu berwirausaha bukan hanya sebagai pelaku produksi saja, tetapi pemilik usahanya,” tegas Sri Wahyuni.
Sri menekankan, perempuan harus berani mengambil keputusan. Karena, untuk melatih kemandirian ibu-ibu, agar mampu mengendalikan, merencanakan dan menguasai asset yang dimiliki.
Meski harus berani mengambil keputusan menjadi seorang leader atau pemimpin dalam usaha sendiri, ibu-ibu juga tidak harus meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga yang wajib melayani dan mendampingi suami serta anak-anaknya.
“Jadi, perempuan harus berani mengambil keputusan, tanpa meninggalkan perannya sebagai ibu rumah tangga. Artinya, mereka harus kreatif dan inovatif serta berani menjadi pemimpin di usaha yang dirintisnya,” pesan Sri.
Perempuan lanjut Sri, harus bisa menjadi tulang punggung keluarga jika dibutuhkan. Agar jika suatu waktu, suami terkena PHK atau diberhentikan, maka ibu rumah tangga ikut berperan menjalankan roda ekonomi keluarga.
“Kita ketahui ada usaha yang dijalankan kaum perempuan, tetapi kepemilikan atas nama suami maupun anaknya. Hal itu, seharusnya jangan lagi. Kaum perempuan harus berani mengambil keputusan,” jelasnya. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)