Persepsinews, Samarinda – Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim Noryani Sorayalita pertumbuhan penduduk di Kalimantan Timur saat ini selain disebabkan angka kelahiran juga akibat migrasi penduduk dari luar daerah.
Menurutnya pertumbuhan penduduk dari angka kelahiran sekitar kurang lebih 42 ribu jiwa hingga tahun 2022 masih dalam kategori wajar. Ia menyebut, penambahan penduduk justru dipengaruhi oleh migrasi penduduk.
“Kalau dalduk dan kb ini kan memang kita dkp3a garis koordinasi, di provinsi ini masih ada bkkbn, jadi dalam rangka menekan jumlah penduduk itu, ada karna kelahiran dan migrasi, tapi kalau di Kaltim ni kayaknya lebih banyak migrasi karna kalau dilihat pertumbuhan masih wajar,” ujar Sorayalita di Kantornya Senin (14/11/2022).
Disampaikan Noryani, pertumbuhan penduduk di wilayah 3T seperti wilayah perbatasan perlu dilakukan pengawasan agar tetap terkendali. Untuk itu saat ini pihaknya memiliki program pengendalian penduduk di 10 Kabupaten dan Kota.
Selain menekan pertumbuhan penduduk melalui BKKBN dengan program keluarga berencana, perlu ada program khusus lainnya seperti penanganan migrasi agar dapat dibatasi mobilitasnya. Apalagi Balikpapan dan Samarinda menjadi wilayah keluar masuk masyarakat atau warga pendatang yang perlu mendapat pengawasan lebih. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)
