Persepsinews, Samarinda – Menanggapi kasus seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Samarinda Kalimantan Timur yang mengamuk di lapangan sekolah sambil membawa parang akibat ditegur guru, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim Muhammad Kurniawan menyayangkan kejadian tersebut. Ia ingin, kedepan pihak sekolah harus berbenah agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali di lingkungan sekolah.
Atas kondisi ini masyarakat diharapkan tidak menjadikannya sebuah stigma negatif dimana lingkungan sekolah rawan akan tindak kekerasan, menurutnya hal yang terjadi itu masih 1 banding 1000 dari banyaknya prestasi siswa sekolah.
“Kita menyesalkan adanya kejadian ini, namun perlu diingat 1 orang dari 1200 siswa masih banyak yang berpreatasi, artinya sangat kecil kenakalan remajanya, memang kemaren itu dipicu adanya kegiatan olahraga, tapi itu perlu kita benahi,” tutur Kurniawan Kamis (2/3/2023) di Samarinda.
Kurniawan mengungkapkan saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan SMK terkait dan melakukan rapat bersama orang tua siswa tersebut.
Walaupun pihak sekolah telah memberikan sanksi terhadap siswa bersangkutan, Disdik ingin anak tersebut tetap mendapat pendampingan untuk memberikan pendidikan karakter yang lebih baik. Kurniawan menekankan, orang tua anak tersebut bisa berperan aktif untuk membentuk karakter sang anak secara langsung.
“Kita juga sudah koordinasi, kita rapat sama orang tuanya, kita akan dampongi anak ini menata karakternya, peran orang tua juga penting mendidik karakter anak,” harapnya. (Ozn/ Adv Disdikbud Kaltim)