Persepsinews.com, Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kaltim, Muhammad Samsun menyebut alasan pematangan lahan kerap menjadi akses masuknya pertambangan.
Dalam hal ini, banyaknya kasus banjir yang terjadi akibat lahan serapan yang kemudian berubah menjadi lahan pertambangan.
Dari sisi lain, tak tuntasnya masalah banjir pun disebabkan dari ketidakpatuhan pengelolaan lahan oleh masyarakat.
“Sekarang itu tanah siapa? Tanahnya masyarakat juga kan ?,” tanyanya, Senin (4/10).
Walhasil, dari alasan pematangan lahan, semakin banyak pihak yang melakukan pembukaan kawasan pertambangan yang merajalela. “Kemarin aja ada larutan batu bara,” jelasnya kembali.
Saat dicermati dengan seksama, di lapangan pun masyarakat banyak menemukan emas hitam.
Namun masalahnya, masyarakat masih enggan melaporkan apabila mendapatkan pematangan lahan yang berubah menjadi pertambangan.
Meski demikian, politisi PDI-Perjuangan itu menegaskan kembali, maraknya pertambangan dipicu dari kelalaian masyarakat dalam mengelola lahan.
“Jadi siapa yang salah? Kalau kemudian hari ini imbasnya ke masyarakat juga,” katanya.
Yang terpenting menurut Samsun, maraknya penambangan ilegal harus ditangkal dengan kesadaran masyarakat.
“Masyarakat juga perlu di di sadarkan agar jangan sampai menjual tanah untuk oknum pertambangan ilegal,” tukas Samsun.
