Persepsinews.com, Samarinda – Minimnya pembangunan di wilayah Kutai Timur (Kutim) terutama akses infrastruktur jalan membuat perhatian khusus bagi kelompok mahasiswa Kutim.
Berbagai hal dikritisi oleh mahasiswa yang menilai pemerintah masih kurang memprioritaskan pembangunan tersebut dikarenakan banyaknya jalanan yang rusak.
Ketua HIPMA-KT (Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Kutai Timur) Angga Gilang Permadi menyampaikan banyak sektor yang mestinya dibenahi oleh pemerintah baik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Misalnya mengenai infrastruktur jalan tiap Kecamatan dan desa yang masih hancur, masalah tenaga kerja, meningkatkan mutu kualitas pendidikan demi mewujudkan sumberdaya manusia yang mumpuni, fasilitas kesehatan yang belum baik serta hal lainnya.
“Oleh karena itu, kami sangat harapkan, baik Pemprov dan Kabupaten segera serius memperbaiki akses jalanan tiap Kecamatan yang masih hancur, melalui Wakil Rakyat bapak Agus Aras untuk bisa mengawal serta mengeksekusi apa yang menjadi harapan masyarakat,” kata Gilang, Selasa (25/1).
Anggota DPRD Kaltim Komisi III Agus Aras menanggapi hal tersebut, dia mengatakan siap mengawal aspirasi dari mahasiswa terkait pembangunan Kutim yang masih kurang.
“Pembangunan infrastruktur terkhusus akses jalanan antar Kabupaten Kota yang merupakan jalan Provinsi tentunya menjadi prioritas pembangunan kedepan. Sehingga kita perlu masukan-masukan dari mahasiswa guna membangun Kutim bersama kedepannya,” ungkap Agus Aras.
Hal senada disampaikan Yohanes Richardo Nanga Wara Dewan Pembina IKBM (Ikatan Keluarga Besar Mahasiswa) Kaubun mengatakan anggaran sekitar Rp 50 miliar membutuhkan pengawalan khusus untuk pembangunan infrastruktur akses antar Kabupaten Kota.
Terutama jalan penghubung antar Kecamatan Kaliorang, Sangkulirang, Kaubun, Karangan hingga Berau tentunya besaran anggaran yang dikeluarkan harus sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Oleh karenanya, mahasiswa akan terus mengawal dan mengkritisi pembangunan infrastruktur karena menjadi urgensi.
“Kami juga mendesak agar Pemerintah Kabupaten juga bertindak secara serius menyelesaikan serta menjalankan pembangunan berbagai sektor terutama infrastruktur jalanan,”pungkas Richardo diakhir. (Red)