spot_img

DPMPTSP Kaltim : Pemindahan IKN Jadi Magnet Investor, Picu Kenaikan Harga Tanah

Persepsinews, Samarinda – Penetapan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru, menjadi magnet bagi calon investor untuk berinvestasi di Kaltim. Namun, perpindahan IKN ini juga dinilai dapat membuat calon investor tidak langsung mengambil keputusan cepat.

Hal itu dipicu dengan potensi naiknya harga tanah, terutama di kawasan penyangga IKN, seperti Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Harga tanah bisa naik berlipat-lipat.

“IKN menjadi magnet bagi investor, tapi IKN juga memicu naiknya harga tanah, dimana bikin shook calon investor,” kata  Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Puguh Harjanto, Jum’at (17/2/2023) dalam konferensi pers bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim,  EA Rafiddin Rizal, dipandu Sekretaris Dinas Kominfo Kaltim, Edi Hermawanto Noor di Kantor Diskominfo Kaltim.

Puguh melaporkan realisasi investasi asing dan dalam negeri di Kaltim sepanjang tahun 2022 totalnya Rp57,76 triliun, tertinggi sepanjang sejarah Provinsi Kaltim. Dengan rincian, PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) Rp39,59 triliun dan Penananman Modal Asiang (PMA) Rp18,76 triliun.

Menurut Puguh, ia cukup mengkhawatirkan tak terkendalinya harga tanah, karena bisa membuat investor yang semula berminat berinvestasi di Kaltim, mengalihkan lokasi investasinya ke daerah lain.

“Terus terang saya khawatir, tak terkendalinya harga tanah di Kaltim, bisa membuat investor memilih provinsi lain yang harga tanah masih wajar sebagai daerah tujuan investasi,” ujar Puguh.

Untuk sementara ini, pihaknya mulai menawarkan investor berinvestasi ke Kutai Timur dan Berau, dimana harga tanah di dua kabupaten tersebut masih bisa dianggap dalam batas wajar.

Puguh mengatakan, memang tidak ada instansi pemerintah yang bisa mengendalikan harga tanah di kawasan penyangga tetapi tetap perlu ada upaya dari pemerintah.

Menurutnya, minat investor asing masuk ke Kaltim setelah IKN di Kaltim, sangat tinggi, termasuk pada sektor energi baru terbarukan, sedangkan investor lokal (dari Kaltim) belum begitu aktif. (Ozn)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer