spot_img

Jauhar Apresiasi Pentingnya Pendidikan Lalu Lintas Masuk Kurikulum SMA

Persepsinews.com, Balikpapan – Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Provisi Kaltim, M. Jauhar Efendi membuka dan memberikan arahan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Lalu Lintas (PLL) jenjang SMA. Kegiatan berlangsung satu hari penuh (7/9) di Aula SMA IT Al-Auliya, Balikpapan. Diikuti oleh para Kepala dan Wakil Kepala Sekolah SMAN Bidang Kurikulum.

Kegiatan berlangsung secara luring, dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Antusiasme para peserta untuk mengikuti kegiatan ini cukup tinggi, karena tidak ada peserta yang meninggalkan tempat kegiatan sebelum acara usai. Jauhar, saat memberikan arahan memberikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Maju mundurnya sebuah negara sangat tergantung kepada kedisiplinan warganya, termasuk ketaatan berlalu lintas,” terang Jauhar.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kaltim, Anwar Sanusi, jumlah peserta untuk tahap pertama sebanyak 80 orang dari total target 279 orang peserta. Peserta adalah Kepala Cabang Dikbud, para Kepala Sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMAN Bidang Kurikulum Wilayah Kota Balikpapan, Kabupaten PPU dan Kabupaten Paser.

Rincian peserta dari Balikpapan sebanyak 26 peserta, Kab. PPU sebanyak 20 peserta, dan Kabupaten Paser sebanyak 34 peserta.

Sedangkan narasumber berasal dari 3 komponen, yaitu dari Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kemendikbud Ristek, yaitu Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Kewarganegaraan dan Ilmu Pengetahuan Sosial (P4TK PPKn IPS) Malang, Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim dan seorang psikolog dari Balikpapan.

“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan wawasan kepada para Kepala dan Wakil Kepala SMA Bidang Kurikulum tentang Kurikulum Pendidikan Lalu Lintas (PPL) yang dapat terintegrasi pada setiap mata pelajaran dan dapat diimplementasikan di Satuan Pendidikan yang dipimpinnya,” jelas Anwar dalam penyampaiannya.

Sementara itu, Supandi, Widyaiswara P4TK PPKn IPS Malang, dalam paparannya mengatakan, bahwa pendidikan itu bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transformation of values. Jadi pendidikan itu bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebuah transformasi nilai-nilai.

Oleh karena itu, mengapa pendidikan lalu lintas diintegrasikan dengan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Karena disitulah diajarkan pendidikan sikap disiplin, moral, integritas dan lain sebagainya.

Lebih lanjut, Supandi menyampaikan, agar sekolah mau melaksanakan pendidikan lalu lintas, harus didukung antara lain (1) Surat Edaran yang mengharuskan Sekolah SMA/SMK segera menerapkan pendidikan lalu lintas terintegrasi ke dalam pembelajaran PPKn, tidak harus menunggu tahun ajaran baru; (2) Para Pengawas SMA/SMK agar memantau secara akademik apakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) nya juga sudah terintegrasi Pendidikan Lalu Lintas (PLL) dalam implementasinya di sekolah; (3) Di sekolah-sekolah SD dan SMP perlu diberi alat bantu seperti rambu-rambu lalu lintas, baik larangan/warna merah, peringatan/warna kuning maupun petunjuk/warna biru.

Narasumber berikutnya, Sri Suhartiwi Sujana S.Psi., M.Si., Ketua Yayasan Unique Brain Balikpapan, menyarankan kepada Pemprov Kaltim agar semakin aktif untuk mengadakan kegiatan edukatif ke sekolah-sekolah SMA dan SMK secara langsung, mengingat korban dan pelaku Lakalantas di dominasi usia remaja 12 – 25 tahun.

Selain itu, menurut Tiwi, sapaan akrabnya, sebagai seorang praktisi Psikologi Perkembangan Anak dan sekaligus pemilik Wadah Belajar (Home Schooling) dan Terapi Anak-Anak Berkebutuhan Khusus, Yayasan Unique Brain, di Balikpapan, yang paling utama adalah penanaman sikap disiplin pada anak harus diberikan sejak dini.

“Sehingga anak siap dan tidak kaget ketika mereka merasa siap untuk belajar berkendara,” pinta Tiwi.

Kompol Nyoman Sudiarta dari Direktorat Lalu Lintas Polda Kaltim, menyampaikan, data-data tentang banyaknya korban kecelakaan lalu lintas di tingkat nasional, maupun lingkup Kaltim yang masih tinggi.

“Salah satu penyebabnya adalah ketidak-taatan terhadap peraturan berlalu lintas. Di sinilah letak pentingnya Pendidikan Lalu Lintas untuk jenjang SMA,” tandasnya.

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer