Persepsinews.com, Tenggarong – Sabtu pagi (21/9) menjadi hari yang sibuk dan padat di Kecamatan Tenggarong dan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Lalu lintas di Jembatan Kutai Kartanegara mengalami kemacetan panjang selama dua jam, membuat ribuan kendaraan terhenti di jalan poros hingga badan jembatan.
Penyebab utama kemacetan adalah dua kegiatan besar yang berlangsung secara bersamaan.
Pertama, pembukaan Erau Adat Pelas yang digelar di Museum Mulawarman dan Stadion Rondong Demang, dimulai pukul 08.00 WITA.
Kedua, Deklarasi salah satu Badan Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Kukar, yang mengadakan jalan sehat dan senam di Halaman Gedung Putri Karang Melenu (PKM) Tenggarong Seberang sejak pukul 06.00 WITA.
Salah satu pengendara, Audy, yang hendak berangkat kuliah ke Samarinda, harus mengantri selama berjam-jam tanpa bisa bergerak.
“Saya sudah berangkat dari jam 07.00 WITA, tapi macet panjang sekali. Bahkan jembatan sampai terasa goyang, membuat saya khawatir,” ujar Audy.
Tak hanya itu, Audy menyesalkan lambatnya penanganan lalu lintas yang kurang terkoordinasi dengan baik, mengingat adanya dua acara besar yang bersamaan. Ia pun terpaksa berbalik arah dan mengambil jalur alternatif melalui Loa Janan agar bisa sampai ke Samarinda.
Senada dengan Audy, pengendara lain bernama Nugraha turut mengeluhkan ketidaknyamanan akibat kemacetan tersebut.
Nugraha harus menyeberang menggunakan kapal feri dari Kelurahan Mangkurawang menuju Desa Loa Raya untuk menghindari kemacetan di jembatan. Ia berharap, panitia acara dan pihak terkait dapat berkoordinasi lebih baik untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Kemacetan di Jembatan Kutai Kartanegara mulai sedikit terurai pukul 09.00 WITA berkat upaya pihak kepolisian yang berhasil mengatur lalu lintas.
Meskipun demikian, beberapa titik di Tenggarong dan Tenggarong Seberang masih mengalami kepadatan lalu lintas hingga siang hari. Pengendara yang hendak menuju Samarinda disarankan untuk menggunakan jalur alternatif, seperti melalui feri atau jalur Loa Janan. (Red)