spot_img

Mampu Turunkan DBD, Kadinkes Kaltim Jadi Relawan Percobaan Nyamuk Wolbachia

Persepsinews, Samarinda – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kadinkes Kaltim) dr. Jaya Mualimin berkesempatan menjadi relawan untuk digigit nyamuk wolbachia di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM) dalam upaya penanggulangan kasus Demam Berdarah atau DBD.

Jaya mengungkapkan, ketika dilakukan percobaan gigitan nyamuk terasa seperti terkena kejut mikrolistrik. Dalam kesempatan itu, juga diikuti beberapa sukarelawan yang masih terlihat menjukurkan kedua tanganya agar nyamuk menggigit karena sudah terbiasa, ada yang sudah 7 tahun ada yg pemula dan ada yang 3 tahun.

“Saya akhirnya memberanikan diri utk merasakan gigitan nyamuk yang banyak. Ternyata terasa ada gigitan yang kecil terasa seperti kena kejut mikrolistrik,” tutur Jaya.

Belakangan ini, bakteri wolbachia tengah menjadi pembahasan panjang baik di kalangan para ahli entomolog, praktisi kesehatan, hingga masyarakat awam.

Jaya menyebut, kuman wolbachia terdapat di beberapa serangga di sekitar kita. Salahatunya pada nyamuk Aedes Albopictus. Tetapi tidak terdapat pada sub familinya Aegypti. Sayangnya Aedes Aegypti ini menjadi vektor dari Dengue yang masih menyisakan banyak pekerjaan rumah bagi kesehatan bersama.

Setiap tahun angka kesakitan penyakit Dengue atau sering disebut demam berdarah masih di atas standar nasional 10/100.000 penduduk. Insiden rate di setiap daerah melonjak di atas 10/100.000 penduduk. Angka kematian atau sering disebut case fatality rate (CFR) juga masih tinggi di atas 1 persen.

Berbagai cara dan penaggulangan telah dilakukan. Baik dengan pengendalian lingkungan, vektor, dan upaya pelayanan kasus. Nyatanya belum ada perbaikan yang signifikan.

Upaya penanggulangan DBD juga sering disosialisasikan dengan kegiatan 3M (menguras, menutup dan membuang) sebagai bagian dari pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Saat ini, telah diperkenalkan inovasi metode wolbachia yang memberikan harapan menurunan kasus signifikan sebanyak 77 persen dan 86 persen pasien yang dirawat di RS oleh virus Dengue dibandingkan dengan cara konvensional yang sudah dilakukan.

Wolbachia merupakan sebuah bakteri yang memiliki kemampuan untuk menonaktifkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Membuka peluang baru dalam pengendalian demam berdarah.

Jaya berharap melalui terobosan ini, 10 tahun kedepan virus DBD dapat segera berakhir.

“Luar biasa, pikiran saya 10 tahun ke depan saya bayangkan wolbachia akan menjadi salah satu pengendalian vektor untuk menjaga Aedes Aegypti bisa berdampingan dengan kita. Tanpa harus menjadi vektor transmisi DENV1,2,3 dan 4. Penyakit Dengue bukan lagi momok bagi masyarakat sebagai Deman Berdarah,” tutupnya. (Ozn)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer