spot_img

Mengintip Surga Habitat Anggrek di Kersik Luway

Persepsinews.com, Kubar – Cagar Padang Luway atau sering disebut Kersik Luway, Kutai Barat, merupakan hutan dataran rendah dan kerangas (ciri khas pasir berwarna putih).

Cocok untuk habitat anggrek. Khususnya anggrek hitam (Coelegyne pandurata) adalah spesies endemik Pulau Kalimantan yang dilindungi.

Luasan lahan Cagar Alam Kersik Luway sendiri mencapai 5.000 hektare. Itu dikukuhkan sebagai kawasan konservasi melalui SK Menteri Kehutanan nomor 1834/Menhut/-VII/KUH/2014 tanggal 24 Maret 2014.

“Disini ada sekitar 57 spesies anggrek. Salah satunya anggrek hitam,” ucap Didimus, Staf BKSDA Kaltim.

Kata dia, untuk anggrek hitam kemungkinan bermekaran pada bulan Januari-Februari.

Pemekaran anggrek sendiri, tidak melulu tergantung pada musim hujan saja. Karena, apabila curah hujan terlalu tinggi, justru akan membuat bunganya rusak.

“Cuman intinya di Januari-Februari. Kemudian di September anggrek akan berbunga,” jelasnya.

Selain Anggrek Hitam. Cagar Alam Padang Luway diapit tiga kecamatan yakni Kecamatan Sekolaq Darat, Kecamatan Melak dan Kecamatan Damai, dianugerahi beberapa jenis anggrek lainnya.

Ada Anggrek Penunjuk Langit (Cleisostoma discolor), Anggrek Anyaman (Dendrobium crumenatum), Anggrek merpati daun berbulu (Dendrobium crumenatum), Anggrek pandorata bulat (Ceolognyne Foerstermanii), Anggrek kumis kucing (Bulbophyllum vaginatum), Anggrek Bambu (Grammathopyllum speciosum).

Selain anggrek. Adapula tanaman lain yang dilindungi pun ada, yakni kantong Semar (Nephentes reindwartiana, gracilis dan ampularia). Ketiga jenis nephentes tersebut masuk dalam kategori Least Concern (LC) dalam IUCN.

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer