Persepsinews.com, Balikpapan – Sebanyak 42 orang Camat dari 8 Kabupaten/Kota se Kaltim ditingkatkan kompetensinya selama dua hari penuh di Hotel Ibis, Yogyakarta pada 15 dan 16 Juni 2022.
Acara dibuka oleh Plt. Asisten Umum, M. Kurniawan, mewakili Gubernur Kaltim. Dalam sambutan tertulisnya, Gubernur menekankan tentang pentingnya peran dan tugas Camat yang sangat vital, yaitu sebagai mediator dan negosiator. Camat harus mampu menyelesaikan masalah di tingkat bawah.
“Karena itu saudara- saudara sebagai Camat harus mampu memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat,” kata Kurniawan.
Sementara itu, Kepala BPSDM Kaltim, Nina Dewi dalam laporannya menyampaikan bahwa maksud diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi Camat sebagai pimpinan perangkat daerah, sehingga mampu berperan aktif sebagai pemimpin koordinator kepemerintahan dan mediator masyarakat guna mendukung optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Lebih lanjut, Nina Dewi menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan pengembangan kompetensi camat adalah adalah agar para camat dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya lebih baik lagi. Mampu melaksanakan perannya sebagai pimpinan perangkat daerah lebih profesional.
Sementara itu, M. Jauhar Efendi sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut menyampaikan materi tentang “Pentingnya Etika dan Integritas Camat sebagai Pimpinan Perangkat Daerah”. Ia menjelaskan ada perbedaan kedudukan camat pada masa Orde Baru atau masa berlakunya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1974 tentang Pemerintahan Daerah, dengan masa sekarang, yaitu masa berlakunya Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
“Di masa lalu kedudukan Camat sebagai Kepala Wilayah. Ia seorang administrator pemerintahan kemasyarakatan dan pembangunan. Sedangkan, kedudukan camat di masa kini, camat hanya sebagai kepala SKPD. Kewenangannya sangat tergantung dari pendelegasian yang diberikan oleh Bupati/Walikota,” ujarnya.
Lanjut Jauhar, mengatakan pentingnya pemimpin harus memiliki etika dan mempunyai integritas. Karena dengan etika menjadi faktor kunci keberhasilan suatu kepemimpinan.
“Dalam suatu organisasi kepemimpinan dinilai baik apabila fungsi-fungsi kepemimpinan dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip beretika.
Kepemimpinan beretika akan membuat suasana hubungan kerja dalam organisasi lebih nyaman dan terhindar dari konflik vertikal maupun horisontal, ujar Jauhar.
Pada hari kedua, menurut Kabid Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional BPSDM, Krisnayana, para Camat diajak mengikuti kegiatan best practice ke Kantor Camat Gondomanan, Kota Yogjakarta.
Lebih lanjut, Krisnayana menjelaskan, bahwa lokus best practice sebagai lokasi Studi Lapangan (Stula) berdasarkan
rekomendasi dari Kemendagri. Hal ini dikarenakan Kecamatan Gondomanan merupakan salah satu kecamatan yang memiliki inovasi yang baik, sehingga bisa diadopsi oleh para camat sekembalinya mereka melakukan stula. (Red)