Persepsinews.com, Samarinda – Genangan air yang terus muncul di Jalan Padat Karya di Kelurahan Sempaja Timur, Kecamatan Sempaja Utara, menyebabkan kesulitan dalam mobilitas penduduk. Masalah ini disebabkan oleh kemiringan jalan yang landai dan drainase yang dangkal, menghambat aliran air. Sempat viral di media sosial masyarakat menyebutnya dengan genangan air “abadi” karena kondisi jalan yang demikian menyebabkan genangan yang tak kunjung surut.
Oleh karena itu, pada hari Senin (22/5/2023), Pemerintah Kota Samarinda memulai proyek perbaikan drainase dan jalan dengan biaya yang signifikan untuk mengatasi banjir yang terus terjadi.
Lurah Sempaja Timur, Sipriani, menjelaskan bahwa proyek perbaikan ini berdampak pada aktivitas masyarakat selama proses pengerjaan. Oleh karena itu, Pemerintah Kelurahan bekerjasama dengan ketua RT, petugas keamanan, dan tokoh masyarakat lainnya untuk mencari jalur alternatif.
Sipriani menyatakan bahwa Jalan Padat Karya adalah jalan yang sibuk, sehingga arus lalu lintas diatur dengan dua skema, yakni melalui Jalan Perum Puspita Bengkuring yang mengarah ke Sempaja Lestari, dan melalui Betapus menuju Lempake Tepian.
“Selama proses perbaikan, relawan juga ditempatkan di beberapa titik rawan lalu lintas untuk menjaga keamanan pengguna jalan. Proyek ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 3 bulan,” katanya.
Informasi tetap disampaikan kepada masyarakat melalui forum-forum tertentu dan media sosial agar tercipta kondusivitas dan pemahaman di semua kalangan masyarakat.
Berdasarkan informasi dari Dinas PUPR Samarinda, diperlukan anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk menyelesaikan masalah banjir di Jalan Padat Karya. Sebagai solusi, saluran air akan dibangun di sisi kanan dan kiri jalan yang mengarah ke Gang Hijrah dan terhubung dengan kawasan rawa di Jalan Sempaja Lestari Indah, Kelurahan Sempaja Timur. (Red)